Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Harga beras di Pasar Renteng, Lombok Tengah, sampai sekarang masih tetap tinggi hingga meresahkan warga meski menerima bantuan sosial (bansos).
Junaidi (53), pedagang beras di pasar tersebut, Senin, mengatakan, harga beras tetap tinggi dengan Rp14 ribu per kilogram.
"Padahal harga normal yang dijual 13.000 per kilogram, tapi kini naik menjadi 14.000 per kilogram," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bekerja sama dengan Perum Bulog, akan menggelar operasi pasar dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga beras sebagai dampak El Nino.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Mulyaningsih di Praya, NTB, Rabu mengatakan harga beras di pasaran pada pekan ini mengalami kenaikan dari Rp12 ribu per kilogram menjadi Rp14 ribu per kilogram.
Kenaikan itu akibat produksi gabah dari petani pada musim kemarau 2023 ini mulai berkurang. "Harga beras naik Rp2 ribu," katanya.
Sementara itu, stok beras untuk kebutuhan masyarakat di Lombok Tengah masih tetap tersedia. "Untuk stok beras masih ada, harganya yang naik," katanya. Mulyaningsih mengatakan kenaikan harga beras mulai terjadi pada akhir Agustus 2023, sehingga pihaknya masih belum melakukan antisipasi untuk menjaga inflasi. "Ini baru naik, jika terus naik, kita upayakan menggelar pasar murah," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah menyatakan produksi padi pada musim tanam pertama dan kedua di 2023 mencapai 450 ribu ton, sehingga produksi beras itu bisa mencapai 260 ribu ton.
Junaidi (53), pedagang beras di pasar tersebut, Senin, mengatakan, harga beras tetap tinggi dengan Rp14 ribu per kilogram.
"Padahal harga normal yang dijual 13.000 per kilogram, tapi kini naik menjadi 14.000 per kilogram," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bekerja sama dengan Perum Bulog, akan menggelar operasi pasar dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga beras sebagai dampak El Nino.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Mulyaningsih di Praya, NTB, Rabu mengatakan harga beras di pasaran pada pekan ini mengalami kenaikan dari Rp12 ribu per kilogram menjadi Rp14 ribu per kilogram.
Kenaikan itu akibat produksi gabah dari petani pada musim kemarau 2023 ini mulai berkurang. "Harga beras naik Rp2 ribu," katanya.
Sementara itu, stok beras untuk kebutuhan masyarakat di Lombok Tengah masih tetap tersedia. "Untuk stok beras masih ada, harganya yang naik," katanya. Mulyaningsih mengatakan kenaikan harga beras mulai terjadi pada akhir Agustus 2023, sehingga pihaknya masih belum melakukan antisipasi untuk menjaga inflasi. "Ini baru naik, jika terus naik, kita upayakan menggelar pasar murah," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah menyatakan produksi padi pada musim tanam pertama dan kedua di 2023 mencapai 450 ribu ton, sehingga produksi beras itu bisa mencapai 260 ribu ton.