Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan progres pembangunan gedung Perpustakaan Mataram senilai Rp11 miliar dari bantuan dari pemerintah pusat sudah mencapai 82 persen.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram Jemmy Nelwan di Mataram, Jumat, mengatakan realisasi pembangunan gedung perpustakaan itu sudah sesuai target.
"Sisanya tinggal pemasangan keramik lantai atas, cat, dan atap. Kami optimistis pembangunan fisik perpustakaan selesai sesuai kontrak pada 2 Desember 2023," katanya.
Sejalan dengan itu, lanjutnya, saat ini sedang disiapkan pemasangan instalasi listrik dan air bersih yang anggarannya menjadi satu paket dengan pembangunan fisik gedung yakni Rp11 miliar.
"Namun untuk penataan lanskap dan mushala yang saat ini sedang dikerjakan dengan realisasi 30 persen beda kontrak proyek," katanya.
Menurutnya, bantuan anggaran untuk pembangunan gedung perpustakaan sebesar Rp11 miliar tersebut terbagi untuk dua kegiatan yakni Rp10 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp1 miliar untuk fasilitas penunjang.
Fasilitas penunjang itu meliputi pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebesar Rp300 juta, deposit buku Rp200 juta, dan pengadaan meubelair senilai Rp500 juta.
"Untuk deposit buku sudah kami adakan dengan jenis koleksi fiksi dan non-fiksi," katanya.
Lebih jauh Jemmy mengatakan kendati pembangunan fisik gedung perpustakaan di Jalan Lingkar Selatan yang dibangun di atas lahan 6.500 meter persegi itu ditarget sesuai 2 Desember 2023, namun tidak bisa serta merta langsung ditempati.
Pasalnya, kata dia, masih ada tahapan dan persiapan-persiapan yang harus dilaksanakan sebelum gedung tersebut ditempati secara utuh, termasuk untuk meubelair.
Pihaknya harus siapkan secara matang konsep penataan dan pengelolaan perpustakaan itu untuk dijadikan sebagai lokasi wisata literasi bagi masyarakat.
"Jadi kemungkinan gedung perpustakaan akan mulai beroperasi tahun depan," katanya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram Jemmy Nelwan di Mataram, Jumat, mengatakan realisasi pembangunan gedung perpustakaan itu sudah sesuai target.
"Sisanya tinggal pemasangan keramik lantai atas, cat, dan atap. Kami optimistis pembangunan fisik perpustakaan selesai sesuai kontrak pada 2 Desember 2023," katanya.
Sejalan dengan itu, lanjutnya, saat ini sedang disiapkan pemasangan instalasi listrik dan air bersih yang anggarannya menjadi satu paket dengan pembangunan fisik gedung yakni Rp11 miliar.
"Namun untuk penataan lanskap dan mushala yang saat ini sedang dikerjakan dengan realisasi 30 persen beda kontrak proyek," katanya.
Menurutnya, bantuan anggaran untuk pembangunan gedung perpustakaan sebesar Rp11 miliar tersebut terbagi untuk dua kegiatan yakni Rp10 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp1 miliar untuk fasilitas penunjang.
Fasilitas penunjang itu meliputi pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebesar Rp300 juta, deposit buku Rp200 juta, dan pengadaan meubelair senilai Rp500 juta.
"Untuk deposit buku sudah kami adakan dengan jenis koleksi fiksi dan non-fiksi," katanya.
Lebih jauh Jemmy mengatakan kendati pembangunan fisik gedung perpustakaan di Jalan Lingkar Selatan yang dibangun di atas lahan 6.500 meter persegi itu ditarget sesuai 2 Desember 2023, namun tidak bisa serta merta langsung ditempati.
Pasalnya, kata dia, masih ada tahapan dan persiapan-persiapan yang harus dilaksanakan sebelum gedung tersebut ditempati secara utuh, termasuk untuk meubelair.
Pihaknya harus siapkan secara matang konsep penataan dan pengelolaan perpustakaan itu untuk dijadikan sebagai lokasi wisata literasi bagi masyarakat.
"Jadi kemungkinan gedung perpustakaan akan mulai beroperasi tahun depan," katanya.