Mataram (Antara NTB) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat bersama PT Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport melakukan penyambutan khusus bagi wisatawan asing yang mendarat perdana di Lombok pada 2017, Minggu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal mengatakan acara menyambut kunjungan perdana wisatawan pada 2017
merupakan inovasi dan terobosan baru dalam rangka upaya pemerintah provinsi menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Lombok dan Sumbawa.
"Kami optimistis pada 2017 angka kunjungan wisatawan ke NTB terus meningkat," kata Faozal di sela-sela acara penyambutan wisatawan di pintu kedatangan luar negeri di Lombok Internasional Airport (LIA) Lombok Tengah.
Ia mengatakan pada 2017 pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan ke NTB, khususnya Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa mencapai 3,5 juta orang. Jumlah itu, jauh lebih banyak dari 2016 yang menargetkan kunjungan wisatawan 3 juta orang.
"Untuk mencapai itu, kita butuh ada penambahan "flight" pesawat ke LIA baik dalam negeri maupun luar negeri, termasuk memperbanyak acara-acara MICE, khususnya yang diselenggarakan swasta," ujarnya.
Pada acara penyambutan kunjungan perdana wisatawan itu, maskapai Air Asia menjadi pesawat pertama yang mendarat di LIA. Pesawat ini membawa 120 orang penumpang, setelah terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia. Para wisatawan yang menggunakan maskapai Air Asia saat tiba di pintu kedatangan luar negeri LIA, langsung di sambut dengan pengalungan selempang khas Lombok dan dihibur seni musik Gendang Belek. Terlihat keceriaan dari para wisatawan asing yang mendarat di bandara itu.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I LIA I Gusti Ngurah Ardita, mengakui jika berbicara pariwisata tidak jauh-jauh dari keberadaan transportasi udara dan infrastruktur bandara. Terlebih lagi, sentuhan pertama wisatawan ketika mendarat di suatu daerah pertama adalah bandara.
"Kami ingin dari kegiatan semacam ini wisatawan bisa menikmati dan nyaman saat berada di Lombok dan Sumbawa," katanya.
Menurut dia, saat ini pertumbuhan penumpang di LIA setiap tahun terus meningkat. Bahkan, sampai dengan Nopember 2016 pergerakan penumpang mencapai 2,9 juta orang atau naik 33 persen dari 2015.
"Untuk 2016 ini kita perkirakan jumlah pergerakan penumpang di LIA mencapai 3 juta orang," imbuhnya.
Meski begitu, pihaknya tidak ingin cepat puas dengan tingginya kuantitas penumpang di LIA.
"Kam8 optimis pertumbuhan penumpang di LIA akan terus meningkat di 2017," tandasnya. (*)
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal mengatakan acara menyambut kunjungan perdana wisatawan pada 2017
merupakan inovasi dan terobosan baru dalam rangka upaya pemerintah provinsi menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Lombok dan Sumbawa.
"Kami optimistis pada 2017 angka kunjungan wisatawan ke NTB terus meningkat," kata Faozal di sela-sela acara penyambutan wisatawan di pintu kedatangan luar negeri di Lombok Internasional Airport (LIA) Lombok Tengah.
Ia mengatakan pada 2017 pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan ke NTB, khususnya Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa mencapai 3,5 juta orang. Jumlah itu, jauh lebih banyak dari 2016 yang menargetkan kunjungan wisatawan 3 juta orang.
"Untuk mencapai itu, kita butuh ada penambahan "flight" pesawat ke LIA baik dalam negeri maupun luar negeri, termasuk memperbanyak acara-acara MICE, khususnya yang diselenggarakan swasta," ujarnya.
Pada acara penyambutan kunjungan perdana wisatawan itu, maskapai Air Asia menjadi pesawat pertama yang mendarat di LIA. Pesawat ini membawa 120 orang penumpang, setelah terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia. Para wisatawan yang menggunakan maskapai Air Asia saat tiba di pintu kedatangan luar negeri LIA, langsung di sambut dengan pengalungan selempang khas Lombok dan dihibur seni musik Gendang Belek. Terlihat keceriaan dari para wisatawan asing yang mendarat di bandara itu.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I LIA I Gusti Ngurah Ardita, mengakui jika berbicara pariwisata tidak jauh-jauh dari keberadaan transportasi udara dan infrastruktur bandara. Terlebih lagi, sentuhan pertama wisatawan ketika mendarat di suatu daerah pertama adalah bandara.
"Kami ingin dari kegiatan semacam ini wisatawan bisa menikmati dan nyaman saat berada di Lombok dan Sumbawa," katanya.
Menurut dia, saat ini pertumbuhan penumpang di LIA setiap tahun terus meningkat. Bahkan, sampai dengan Nopember 2016 pergerakan penumpang mencapai 2,9 juta orang atau naik 33 persen dari 2015.
"Untuk 2016 ini kita perkirakan jumlah pergerakan penumpang di LIA mencapai 3 juta orang," imbuhnya.
Meski begitu, pihaknya tidak ingin cepat puas dengan tingginya kuantitas penumpang di LIA.
"Kam8 optimis pertumbuhan penumpang di LIA akan terus meningkat di 2017," tandasnya. (*)