Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, terus menggencarkan program Jalan Sehat berkunjung ke Lingkungan (Jas Kuning) sebagai salah satu program percepatan penurunan kasus stunting di kota ini.
"Dengan kami turun langsung ke lingkungan dan melihat kondisi di lapangan terhadap kasus stunting, kami bisa melakukan intervensi lebih maksimal dan tepat sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Emirald yang ditemui usai pelantikan sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram definitif dan menyampaikan data terakhir kasus stunting di Mataram sudah turun dari 11,98 persen menjadi 8,9 persen atau 2.197 balita.
Baca juga: Alhamdulillah!! kasus stunting di Mataram turun jadi 8,9 persen
Baca juga: Angka risiko stunting di Mataram turun menjadi 7.041 keluarga
Dikatakannya, dalam pelaksanaan program "Jas Kuning" dirangkaikan dengan pemberian edukasi kepada masyarakat terkait berbagai masalah kesehatan terutama stunting.
Termasuk dengan adanya indikasi bayi dan balita kekurangan protein sehingga para orang tua diberikan edukasi agar bisa memberikan asupan makanan dengan komposisi gizi berimbang.
"Terutama untuk tambahan protein sebab kekurangan protein bisa menjadi potensi stunting," katanya.
Melalui program ini, tim kesehatan yang melakukan jalan sehat sambil membawa peralatan medis, jika jalan menemukan kasus stunting, kurang gizi, lansia, dan lainnya tim langsung mendekat dan memberikan layanan.
"Selanjutnya, tim kami akan mencatat, dan mendata untuk intervensi lebih lanjut," katanya.
Program "Jas Kuning" dimulai pada 22 Desember 2023 dan dijadwalkan minimal dilaksanakan sekali satu bulan pada wilayah kerja 11 puskesmas se-Kota Mataram agar dapat mendekatkan dan membuka serta memaksimalkan akses layanan kesehatan masyarakat.
"Dengan demikian, dapat kita bisa deteksi dini permasalahan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kota ini," katanya.
Baca juga: Atasi stunting, Pemkot Mataram terapkan program orang tua asuh
Baca juga: Dinkes Mataram berikan pelayanan dari pintu ke pintu tekan kasus stunting
Baca juga: Dinkes Mataram intensifkan pendampingan balita stunting di Kecamatan Sekarbela
"Dengan kami turun langsung ke lingkungan dan melihat kondisi di lapangan terhadap kasus stunting, kami bisa melakukan intervensi lebih maksimal dan tepat sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Emirald yang ditemui usai pelantikan sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram definitif dan menyampaikan data terakhir kasus stunting di Mataram sudah turun dari 11,98 persen menjadi 8,9 persen atau 2.197 balita.
Baca juga: Alhamdulillah!! kasus stunting di Mataram turun jadi 8,9 persen
Baca juga: Angka risiko stunting di Mataram turun menjadi 7.041 keluarga
Dikatakannya, dalam pelaksanaan program "Jas Kuning" dirangkaikan dengan pemberian edukasi kepada masyarakat terkait berbagai masalah kesehatan terutama stunting.
Termasuk dengan adanya indikasi bayi dan balita kekurangan protein sehingga para orang tua diberikan edukasi agar bisa memberikan asupan makanan dengan komposisi gizi berimbang.
"Terutama untuk tambahan protein sebab kekurangan protein bisa menjadi potensi stunting," katanya.
Melalui program ini, tim kesehatan yang melakukan jalan sehat sambil membawa peralatan medis, jika jalan menemukan kasus stunting, kurang gizi, lansia, dan lainnya tim langsung mendekat dan memberikan layanan.
"Selanjutnya, tim kami akan mencatat, dan mendata untuk intervensi lebih lanjut," katanya.
Program "Jas Kuning" dimulai pada 22 Desember 2023 dan dijadwalkan minimal dilaksanakan sekali satu bulan pada wilayah kerja 11 puskesmas se-Kota Mataram agar dapat mendekatkan dan membuka serta memaksimalkan akses layanan kesehatan masyarakat.
"Dengan demikian, dapat kita bisa deteksi dini permasalahan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kota ini," katanya.
Baca juga: Atasi stunting, Pemkot Mataram terapkan program orang tua asuh
Baca juga: Dinkes Mataram berikan pelayanan dari pintu ke pintu tekan kasus stunting
Baca juga: Dinkes Mataram intensifkan pendampingan balita stunting di Kecamatan Sekarbela