Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta semua kepala sekolah di kota itu menggencarkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan sekolah, sebagai langkah antisipasi penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Untuk mengoptimalkan kegiatan PSN di lingkungan sekolah, kami sudah menyebar surat edaran ke semua kepala sekolah baik tingkat TK, SD, maupun SMP Negeri/swasta," kata Kepala Disdik Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Kamis.
Surat edaran yang dikirim ke sekolah-sekolah itu, katanya, sebagai tindak lanjut dari edaran yang dikeluarkan Wali Kota Mataram terkait peningkatan kewaspadaan DBD yang dikeluarkan Selasa (23/4).
Dalam edaran itu sekolah diminta untuk melakukan PSN 4M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur/mendaur ulang, dan Melakukan pengawasan dan pemantauan jentik secara rutin) minimal sekali seminggu.
Dengan membersihkan genangan-genangan air yang bisa memicu jentik nyamuk seperti di toilet atau vas-vas bunga yang terhadap genangan air.
"Selain itu jika ada indikasi gejala DBD, sekolah harus segera menghubungi puskesmas terdekat di sekitar sekolah agar dapat ditindaklanjuti," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan menyebutkan kasus DBD di Kota Mataram saat ini sebanyak 280 kasus atau masih berada di bawah 300 kasus dengan satu kasus kematian.
"Dengan jumlah kasus itu Kota Mataram masih termasuk daerah aman dari status Kejadian Luar Biasa (KLB)," katanya.
Menurutnya, sebuah daerah baru dikatakan KLB apabila jumlah kasus dua kali lipat dari jumlah kasus di bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Kondisi itu terjadi karena faktor anomali cuaca yang tidak bisa diprediksi, sehingga masyarakat harus terus waspada terhadap berbagai potensi gangguan kesehatan baik itu DBD, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), maupun penyakit-penyakit lainnya.
Baca juga: Komisi IX DPR mengajak warga ciptakan lingkungan bersih cegah DBD
Baca juga: Kemenkes catat 455 kematian akibat DBD
Di sisi lain Dinkes juga aktif melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan masyarakat melalui 11 puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam upaya memelihara kesehatan sendiri.
"Tim promosi kesehatan di 11 puskesmas se-Kota Mataram kini aktif memberikan edukasi ke masyarakat agar segera berobat ketika mengalami gangguan kesehatan," katanya.
"Untuk mengoptimalkan kegiatan PSN di lingkungan sekolah, kami sudah menyebar surat edaran ke semua kepala sekolah baik tingkat TK, SD, maupun SMP Negeri/swasta," kata Kepala Disdik Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Kamis.
Surat edaran yang dikirim ke sekolah-sekolah itu, katanya, sebagai tindak lanjut dari edaran yang dikeluarkan Wali Kota Mataram terkait peningkatan kewaspadaan DBD yang dikeluarkan Selasa (23/4).
Dalam edaran itu sekolah diminta untuk melakukan PSN 4M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur/mendaur ulang, dan Melakukan pengawasan dan pemantauan jentik secara rutin) minimal sekali seminggu.
Dengan membersihkan genangan-genangan air yang bisa memicu jentik nyamuk seperti di toilet atau vas-vas bunga yang terhadap genangan air.
"Selain itu jika ada indikasi gejala DBD, sekolah harus segera menghubungi puskesmas terdekat di sekitar sekolah agar dapat ditindaklanjuti," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan menyebutkan kasus DBD di Kota Mataram saat ini sebanyak 280 kasus atau masih berada di bawah 300 kasus dengan satu kasus kematian.
"Dengan jumlah kasus itu Kota Mataram masih termasuk daerah aman dari status Kejadian Luar Biasa (KLB)," katanya.
Menurutnya, sebuah daerah baru dikatakan KLB apabila jumlah kasus dua kali lipat dari jumlah kasus di bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Kondisi itu terjadi karena faktor anomali cuaca yang tidak bisa diprediksi, sehingga masyarakat harus terus waspada terhadap berbagai potensi gangguan kesehatan baik itu DBD, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), maupun penyakit-penyakit lainnya.
Baca juga: Komisi IX DPR mengajak warga ciptakan lingkungan bersih cegah DBD
Baca juga: Kemenkes catat 455 kematian akibat DBD
Di sisi lain Dinkes juga aktif melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan masyarakat melalui 11 puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam upaya memelihara kesehatan sendiri.
"Tim promosi kesehatan di 11 puskesmas se-Kota Mataram kini aktif memberikan edukasi ke masyarakat agar segera berobat ketika mengalami gangguan kesehatan," katanya.