Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), membuka pelatihan kerja tata rias gratis untuk menciptakan lapangan kerja baru, sekaligus menurunkan angka kemiskinan ekstrem di kota ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Senin, mengatakan, kegiatan pelatihan dijadwalkan sekitar tanggal 20 Juni selama 10 hari.
"Target kami peserta pelatihan tata rias sebanyak 40 orang dari enam kecamatan se-Kota Mataram," katanya.
Dalam proses rekrutmen calon peserta ini, Disnaker membuka kesempatan pendaftaran secara terbuka baik melalui media cetak, elektronik, maupun media daring. Pendaftaran peserta pelatihan dibuka sampai 6 Juni 2024.
Baca juga: Diskaner Mataram menyiapkan Rp1 miliar untuk bantuan peralatan kerja
Setelah penutupan, kata Rudi, timnya akan melakukan seleksi pendaftar sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, diantaranya merupakan warga Kota Mataram, berusia 18-35 tahun, tidak sedang sekolah, kuliah, atau bekerja.
"Sasaran utama kami adalah calon peserta yang masuk dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), karena program ini untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem," katanya.
Peserta yang dinyatakan lulus seleksi akan mengikuti pelatihan selama 10 hari dan mereka tidak diharuskan memiliki peralatan tata rias sebab berbagai peralatan untuk praktek sudah disiapkan.
Dalam pelaksanaan pelatihan, Disnaker bekerja sama dengan salah satu pusat pelatihan kerja dengan para instruktur profesional di Salon Dende dan kegiatan pelatihan juga dilaksanakan di salon tersebut.
"Setelah pelatihan, para peserta akan mendapatkan peralatan tata rias sebagai modal awal untuk membuka peluang usaha sendiri, menjadi mandiri, dan bisa keluar dari kemiskinan ekstrem," katanya.
Lebih jauh Rudi mengatakan kegiatan pelatihan tata rias ini menjadi kegiatan pertama program pelatihan kerja tahun 2024 yang anggarannya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sekitar Rp1 miliar.
Setelah pelatihan tata rias, kata dia, kegiatan latihan kerja dilanjutkan dengan pembukaan pelatihan kerja untuk otomotif, sablon, tata boga, dan barista.
"Semua pelatihan kami berikan secara gratis dan peserta juga mendapatkan peralatan sesuai jenis pelatihan. Kami juga siapkan uang transpor bagi peserta," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Senin, mengatakan, kegiatan pelatihan dijadwalkan sekitar tanggal 20 Juni selama 10 hari.
"Target kami peserta pelatihan tata rias sebanyak 40 orang dari enam kecamatan se-Kota Mataram," katanya.
Dalam proses rekrutmen calon peserta ini, Disnaker membuka kesempatan pendaftaran secara terbuka baik melalui media cetak, elektronik, maupun media daring. Pendaftaran peserta pelatihan dibuka sampai 6 Juni 2024.
Baca juga: Diskaner Mataram menyiapkan Rp1 miliar untuk bantuan peralatan kerja
Setelah penutupan, kata Rudi, timnya akan melakukan seleksi pendaftar sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, diantaranya merupakan warga Kota Mataram, berusia 18-35 tahun, tidak sedang sekolah, kuliah, atau bekerja.
"Sasaran utama kami adalah calon peserta yang masuk dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), karena program ini untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem," katanya.
Peserta yang dinyatakan lulus seleksi akan mengikuti pelatihan selama 10 hari dan mereka tidak diharuskan memiliki peralatan tata rias sebab berbagai peralatan untuk praktek sudah disiapkan.
Dalam pelaksanaan pelatihan, Disnaker bekerja sama dengan salah satu pusat pelatihan kerja dengan para instruktur profesional di Salon Dende dan kegiatan pelatihan juga dilaksanakan di salon tersebut.
"Setelah pelatihan, para peserta akan mendapatkan peralatan tata rias sebagai modal awal untuk membuka peluang usaha sendiri, menjadi mandiri, dan bisa keluar dari kemiskinan ekstrem," katanya.
Lebih jauh Rudi mengatakan kegiatan pelatihan tata rias ini menjadi kegiatan pertama program pelatihan kerja tahun 2024 yang anggarannya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sekitar Rp1 miliar.
Setelah pelatihan tata rias, kata dia, kegiatan latihan kerja dilanjutkan dengan pembukaan pelatihan kerja untuk otomotif, sablon, tata boga, dan barista.
"Semua pelatihan kami berikan secara gratis dan peserta juga mendapatkan peralatan sesuai jenis pelatihan. Kami juga siapkan uang transpor bagi peserta," katanya.