Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025 untuk tingkat SD dan SMP di daerah itu berjalan lancar dan aman.
"Alhamdulillah, sampai saat ini kami belum terima laporan terhadap indikasi pelanggaran atau penyimpangan proses PPDB di luar regulasi yang ada," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Jumat.
Dia mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi kegiatan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan 24 Juni-3 Juli 2024 di tingkat SD dan SMP untuk semua jalur pendaftaran, meliputi pendaftaran jalur prestasi dengan kuota 20 persen, afirmasi 15 persen, perpindahan orang tua lima persen, dan jalur zonasi terbanyak 60 persen.
Dia mengatakan dari empat jalur PPDB tersebut, biasanya berbagai masalah timbul saat pelaksanaan PPDB jalur zonasi.
Baca juga: Unit tipikor pantau pelaksanaan PPDB di Mataram
Namun, katanya, tahun ini relatif lebih kondusif, berjalan lancar, sedangkan saat ini tahap daftar ulang setelah verifikasi.
"Hasil pantauan kami di kantor, tidak ada orang tua berbondong-bondong datang ke Disdik meminta agar anak mereka bisa masuk ke sekolah tertentu yang menjadi incaran mereka," katanya.
Kondisi ini, ujarnya, tentu jauh berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti banyak orang tua datang mencari jalan agar anak mereka bisa diterima di sekolah tertentu.
Bahkan, ada juga temukan kasus kartu keluarga (KK) yang tidak sesuai dalam tahap verifikasi di sekolah.
"Alhamdulillah kasus-kasus itu tidak kita temukan, bahkan laporan temuan dari Ombudsman sejauh ini juga belum ada. Kita bersyukur, kegiatan PPDB tingkat SD dan SMP di Mataram tahun ini berjalan lancar," katanya.
Baca juga: Dishub Mataram gembok kendaraan pengantar pendaftar PPDB parkir sembarangan
Yusuf menilai kondisi ini terjadi karena kesadaran orang tua dan calon siswa yang saat ini tidak lagi memaksakan diri masuk sekolah tertentu atau biasa dikenal sekolah favorit.
Selain itu, hal ini menjadi indikasi kesadaran masyarakat terhadap pemerataan mutu pendidikan yang sudah dilakukan Disdik dengan menyebar guru-guru berprestasi ke sekolah-sekolah irisan.
"Kami juga aktif melakukan sosialisasi pemerataan mutu pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media massa, sehingga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat agar memilih sekolah sesuai zonasi," katanya.
Ia mengaku saat ini masih menunggu laporan dari sekolah-sekolah yang menerima siswa dengan jumlah melebihi kapasitas untuk didistribusikan ke sekolah yang masih kekurangan siswa.
"Tapi sampai sekarang belum ada yang melapor. Artinya, semua sekolah sudah menerima atau mendapatkan siswa sesuai dengan ketentuan," katanya.
Baca juga: Kegiatan PPDB 2024/2025 jalur prestasi di Mataram dimulai
Baca juga: Para orang tua di Mataram diimbau tak paksa anak masuk sekolah tertentu
"Alhamdulillah, sampai saat ini kami belum terima laporan terhadap indikasi pelanggaran atau penyimpangan proses PPDB di luar regulasi yang ada," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Jumat.
Dia mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi kegiatan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan 24 Juni-3 Juli 2024 di tingkat SD dan SMP untuk semua jalur pendaftaran, meliputi pendaftaran jalur prestasi dengan kuota 20 persen, afirmasi 15 persen, perpindahan orang tua lima persen, dan jalur zonasi terbanyak 60 persen.
Dia mengatakan dari empat jalur PPDB tersebut, biasanya berbagai masalah timbul saat pelaksanaan PPDB jalur zonasi.
Baca juga: Unit tipikor pantau pelaksanaan PPDB di Mataram
Namun, katanya, tahun ini relatif lebih kondusif, berjalan lancar, sedangkan saat ini tahap daftar ulang setelah verifikasi.
"Hasil pantauan kami di kantor, tidak ada orang tua berbondong-bondong datang ke Disdik meminta agar anak mereka bisa masuk ke sekolah tertentu yang menjadi incaran mereka," katanya.
Kondisi ini, ujarnya, tentu jauh berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti banyak orang tua datang mencari jalan agar anak mereka bisa diterima di sekolah tertentu.
Bahkan, ada juga temukan kasus kartu keluarga (KK) yang tidak sesuai dalam tahap verifikasi di sekolah.
"Alhamdulillah kasus-kasus itu tidak kita temukan, bahkan laporan temuan dari Ombudsman sejauh ini juga belum ada. Kita bersyukur, kegiatan PPDB tingkat SD dan SMP di Mataram tahun ini berjalan lancar," katanya.
Baca juga: Dishub Mataram gembok kendaraan pengantar pendaftar PPDB parkir sembarangan
Yusuf menilai kondisi ini terjadi karena kesadaran orang tua dan calon siswa yang saat ini tidak lagi memaksakan diri masuk sekolah tertentu atau biasa dikenal sekolah favorit.
Selain itu, hal ini menjadi indikasi kesadaran masyarakat terhadap pemerataan mutu pendidikan yang sudah dilakukan Disdik dengan menyebar guru-guru berprestasi ke sekolah-sekolah irisan.
"Kami juga aktif melakukan sosialisasi pemerataan mutu pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media massa, sehingga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat agar memilih sekolah sesuai zonasi," katanya.
Ia mengaku saat ini masih menunggu laporan dari sekolah-sekolah yang menerima siswa dengan jumlah melebihi kapasitas untuk didistribusikan ke sekolah yang masih kekurangan siswa.
"Tapi sampai sekarang belum ada yang melapor. Artinya, semua sekolah sudah menerima atau mendapatkan siswa sesuai dengan ketentuan," katanya.
Baca juga: Kegiatan PPDB 2024/2025 jalur prestasi di Mataram dimulai
Baca juga: Para orang tua di Mataram diimbau tak paksa anak masuk sekolah tertentu