Mataram (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Juaini mengatakan universal health coverage (UHC) di daerah setempat telah mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah.
“Setelah mencapai 95 persen lebih pada akhir 2023, di pertengahan 2024 Lombok Timur telah mencapai UHC 99,16 persen," kata M Juani Taofik melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.
Hal itu disampaikan Pj Bupati saat menyampaikan hasil kinerja pada acara evaluasi kinerja pejabat triwulan III 2024 kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta.
Pj bupati memaparkan 10 indikator termasuk pemerintahan, layanan publik, kesehatan, pendidikan, perizinan, lapangan kerja dan sub indikator lainnya.
"Capaian UHC itu setara 1,392.488 jiwa dari total 1.404.343 jiwa, sehingga target UHC tahun 2024 yakni 98 persen sudah terlampaui," katanya.
Pemerintah sendiri mengalokasikan anggaran/dana lebih dari Rp73 miliar pada 2024 dengan peningkatan hampir Rp34 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, upaya pencegahan sejak dini terhadap polio, terdapat 219.458 anak umur 0-7 tahun menjadi sasaran dengan ketersediaan 4.122 pos pekan imunisasi nasional (PIN).
Secara khusus, Pemda berupaya memberikan perlindungan kepada masyarakat rentan seperti petani tembakau, juga Badan Keamanan Desa (BKD) serta nelayan.
Pemda memfasilitasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi 4.800 orang anggota BKD, petani tembakau 17.500 orang, dan nelayan 550 orang, dengan total dana Rp2.967.340.000.
Baca juga: Pertanian tembakau di Lombok Tengah kekurangan air irigasi
Baca juga: Kediri beri drone untuk menarik petani milenial
"Kami fasilitasi pekerja rentan seperti petani tembakau, anggota BKD untuk program BPJS ketenagakerjaan, pemerintah harus hadir untuk menopang semua itu," jelasnya.
Selain itu, Pemda juga menjalin MoU dengan Yayasan Relief Islami Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat dalam penanganan kemiskinan ekstrem.
"Pemda juga tengah berupaya menuntaskan pelayanan air bersih melalui SPAM Pantai Selatan yang akan menyediakan 10.000 Sambungan Rumah (SR) bagi 25.000 jiwa yang diperuntukkan untuk meningkatkan capaian kebutuhan air minum warga Lombok Timur," katanya.