Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat segera membentuk satuan tugas (satgas) untuk pengawasan areal bekas Bandara Selaparang Rembiga yang akan dimanfaatkan menjadi kawasan ekonomi produktif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Untuk satgas, kami akan rekrut dari warga sekitar agar dapat sama-sama bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan di areal tersebut," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, setelah hak pengelolaan areal bekas Bandara Selaparang Rembiga itu diserahkan ke Pemerintah Kota Mataram oleh pihak PT Angkasa Pura per 31 Agustus 2024. Areal tersebut harus segera dipastikan bisa memberikan dampak tidak hanya secara visual tapi juga kemanfaatannya bagi masyarakat umum.
Baca juga: Pemkot Mataram siap kelola areal bekas Bandara Selaparang
Karena itu, pemerintah kota juga akan menyiapkan desain pemanfaatan bekas Bandara Selaparang dengan luas sekitar 87 hektare secara keseluruhan pada tahun 2025, secara matang dan bertahap.
"Untuk tahun ini, kami belum mengalokasikan anggaran karena hak pengelolaan diserahkan setelah APBD perubahan 2024 disahkan," katanya.
Namun demikian, untuk desain secara parsial khusus di bagian depan sudah disiapkan sesuai perencanaan tahun sebelumnya sebab tahun lalu sudah ada lampu kuning penyerahan hak pengelolaan tapi ternyata ditunda.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Mataram sekarang berkomitmen memanfaatkan areal tersebut agar memiliki nilai ekonomi dan dampak bisa dirasakan semua pihak.
"Baik oleh pemerintah kota, pihak PT Angkasa Pura dan masyarakat secara umum," katanya.
Baca juga: Mataram-AP bakal teken MoU pemanfaatan lahan bekas Bandara Selaparang
Ketua Tim Percepatan Pemanfaatan Bekas Bandara Selaparang H Lalu Martawang sebelumnya mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan di kawasan itu adalah melakukan pembersihan.
"Bahkan pihak PT AP yang juga terlibat langsung, mengusulkan agar kegiatan pembersihan (clean up), dilaksanakan Jumat bersih (6/9)," katanya.
Setelah pembersihan, dilanjutkan dengan penataan dan pemasangan lampu penerang, agar pada malam hari kawasan tersebut bisa terlihat lebih hidup.
Lebih jauh Martawang mengatakan, pada prinsipnya setelah adanya kerja sama itu, pemerintah kota tentu akan melakukan penataan berkelanjutan secara bertahap dengan prioritas bagian depan.
"Bagian depan kita prioritaskan ditata, untuk menarik perhatian masyarakat bahwa kawasan itu ke depan akan jadi ruang publik dan ekonomi kreatif," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram dan Angkasa Pura bahas pemanfaatan lahan eks Bandara Selaparang
Baca juga: Bekas Bandara Selaparang Mataram diusulkan jadi sentra UMKM
"Untuk satgas, kami akan rekrut dari warga sekitar agar dapat sama-sama bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan di areal tersebut," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, setelah hak pengelolaan areal bekas Bandara Selaparang Rembiga itu diserahkan ke Pemerintah Kota Mataram oleh pihak PT Angkasa Pura per 31 Agustus 2024. Areal tersebut harus segera dipastikan bisa memberikan dampak tidak hanya secara visual tapi juga kemanfaatannya bagi masyarakat umum.
Baca juga: Pemkot Mataram siap kelola areal bekas Bandara Selaparang
Karena itu, pemerintah kota juga akan menyiapkan desain pemanfaatan bekas Bandara Selaparang dengan luas sekitar 87 hektare secara keseluruhan pada tahun 2025, secara matang dan bertahap.
"Untuk tahun ini, kami belum mengalokasikan anggaran karena hak pengelolaan diserahkan setelah APBD perubahan 2024 disahkan," katanya.
Namun demikian, untuk desain secara parsial khusus di bagian depan sudah disiapkan sesuai perencanaan tahun sebelumnya sebab tahun lalu sudah ada lampu kuning penyerahan hak pengelolaan tapi ternyata ditunda.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Mataram sekarang berkomitmen memanfaatkan areal tersebut agar memiliki nilai ekonomi dan dampak bisa dirasakan semua pihak.
"Baik oleh pemerintah kota, pihak PT Angkasa Pura dan masyarakat secara umum," katanya.
Baca juga: Mataram-AP bakal teken MoU pemanfaatan lahan bekas Bandara Selaparang
Ketua Tim Percepatan Pemanfaatan Bekas Bandara Selaparang H Lalu Martawang sebelumnya mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan di kawasan itu adalah melakukan pembersihan.
"Bahkan pihak PT AP yang juga terlibat langsung, mengusulkan agar kegiatan pembersihan (clean up), dilaksanakan Jumat bersih (6/9)," katanya.
Setelah pembersihan, dilanjutkan dengan penataan dan pemasangan lampu penerang, agar pada malam hari kawasan tersebut bisa terlihat lebih hidup.
Lebih jauh Martawang mengatakan, pada prinsipnya setelah adanya kerja sama itu, pemerintah kota tentu akan melakukan penataan berkelanjutan secara bertahap dengan prioritas bagian depan.
"Bagian depan kita prioritaskan ditata, untuk menarik perhatian masyarakat bahwa kawasan itu ke depan akan jadi ruang publik dan ekonomi kreatif," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram dan Angkasa Pura bahas pemanfaatan lahan eks Bandara Selaparang
Baca juga: Bekas Bandara Selaparang Mataram diusulkan jadi sentra UMKM