Lombok Barat (Antaranews NTB) - Kegiatan Sail Moyo Tambora yang digelar pada 9-19 September 2018, resmi ditutup di Pelabuhan Gili Mas, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu.
Penutupan kegiatan Sail Moyo Tambora ini ditandai dengan prosesi pemukulan Gendang Belek oleh Staf Khusus Menteri Perhubungan Buyung Lalana, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi, dan perwakilan peserta Sail Moyo Tambora.
Staf Khusus Menteri Perhubungan (Menhub) Buyung Lalana, saat menyampaikan amanat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi pelaksanaan Sail Moyo Tambora 2018 bisa berjalan sukses.
"Sebagai ketua pelaksana Menhub menyampaikan ini sebuah kehormatan dan event strategis agar pemerintah bisa mengoptimalkan program tol laut dan konektivitas antar daerah, terlebih lagi pariwisata," katanya.
Menhub, menurutnya, juga mengharapkan pelaksanaan Sail Moyo Tambora 2018 menjadi awal pemulihan dari kebangkitan pariwisata Lombok dan Sumbawa pascabencana gempa bumi beruntun yang mengguncang daerah itu sejak akhir Juli hingga Agustus 2018.
"Penyelenggaraan Sail Moyo Tambora menjadi momentum awal recovery pariwisata Lombok dan Sumbawa pascagempa," ujar Buyung Lalana menyampaikan pesan Menhub Budi Karya Sumadi.
Ia menyebutkan, penyelenggaraan Sail Moyo Tambora 2018 diikuti sekitar 140 kapal yacht dari 38 negara. Dari semua rangkaian kegiatan berhasil dilaksanakan dengan sukses.
"Alhamdulillah semua bisa berjalan dengan lancar," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Sail Moyo Tambora 2018, dimulai dari pembukaan yang dilaksanakan di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa hingga penutupan di Pelabuhan Gili Mas, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
"Terimakasih atas kerja sama semua pihak kegiatan ini bisa berjalan sukses," kata Faozal.
Diharapkan, melalui kegiatan ini khususnya pascabencana gempa yang terjadi di NTB, pariwisata di daerah itu bisa kembali bangkit. Hal ini sesuai dengan "tagline" yang saat ini didengungkan pemerintah daerah, NTB Bangkit. (*)
Penutupan kegiatan Sail Moyo Tambora ini ditandai dengan prosesi pemukulan Gendang Belek oleh Staf Khusus Menteri Perhubungan Buyung Lalana, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi, dan perwakilan peserta Sail Moyo Tambora.
Staf Khusus Menteri Perhubungan (Menhub) Buyung Lalana, saat menyampaikan amanat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi pelaksanaan Sail Moyo Tambora 2018 bisa berjalan sukses.
"Sebagai ketua pelaksana Menhub menyampaikan ini sebuah kehormatan dan event strategis agar pemerintah bisa mengoptimalkan program tol laut dan konektivitas antar daerah, terlebih lagi pariwisata," katanya.
Menhub, menurutnya, juga mengharapkan pelaksanaan Sail Moyo Tambora 2018 menjadi awal pemulihan dari kebangkitan pariwisata Lombok dan Sumbawa pascabencana gempa bumi beruntun yang mengguncang daerah itu sejak akhir Juli hingga Agustus 2018.
"Penyelenggaraan Sail Moyo Tambora menjadi momentum awal recovery pariwisata Lombok dan Sumbawa pascagempa," ujar Buyung Lalana menyampaikan pesan Menhub Budi Karya Sumadi.
Ia menyebutkan, penyelenggaraan Sail Moyo Tambora 2018 diikuti sekitar 140 kapal yacht dari 38 negara. Dari semua rangkaian kegiatan berhasil dilaksanakan dengan sukses.
"Alhamdulillah semua bisa berjalan dengan lancar," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Sail Moyo Tambora 2018, dimulai dari pembukaan yang dilaksanakan di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa hingga penutupan di Pelabuhan Gili Mas, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
"Terimakasih atas kerja sama semua pihak kegiatan ini bisa berjalan sukses," kata Faozal.
Diharapkan, melalui kegiatan ini khususnya pascabencana gempa yang terjadi di NTB, pariwisata di daerah itu bisa kembali bangkit. Hal ini sesuai dengan "tagline" yang saat ini didengungkan pemerintah daerah, NTB Bangkit. (*)