Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan pos pelayanan terpadu (posyandu) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Mataram.

"Untuk peresmian posyandu di Lapas Perempuan Mataram, dijadwalkan setelah tanggal 20 Oktober 2024. Kami sekarang masih tahap persiapan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan, di Mataram, Kamis.

Dari hasil koordinasi dengan Kepala Lapas Perempuan Kelas III Mataram, kata dia, peresmian posyandu di Lapas Perempuan Mataram akan dihadiri pejabat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.

Menurut dia, layanan posyandu pada prinsipnya bisa dilaksanakan di mana pun untuk mendekatkan akses layanan ke sasaran sehingga pembukaan posyandu di Lapas Perempuan Mataram disambut baik oleh Kemenkumham yang menilai posyandu di Lapas Perempuan perlu dihadirkan.

Baca juga: Mataram memiliki posyandu berkualitas tekan kasus balita kerdil

Hal itu berdasarkan kasus-kasus perempuan yang ditemukan selama di dalam lapas, seperti kasus persalinan, tahanan yang hamil, dan lanjut usia, sehingga perlu ada posyandu terintegrasi untuk melayani semua siklus kehidupan.

"Apalagi, di Lapas Perempuan Mataram ada satu kasus stunting yang saat ini sedang dilakukan pendampingan," katanya

Baca juga: Semua puskesmas di Mataram diminta intensifkan posyandu layani lansia

Ia mengatakan, dengan berbagai kasus kesehatan yang ada di Lapas Perempuan, dokter yang ada saat ini perlu kolaborasi agar penanganan komprehensif.

"Jadi, tidak hanya kesehatan fisik saja, kami juga akan gandeng program kegiatan lain dari dinas/instansi di kota ini yang bisa diberikan bagi penghuni lapas termasuk layanan kesehatan jiwa," katanya.

Menurut dia, apabila posyandu di Lapas Perempuan Mataram sudah diresmikan, maka akan menjadi layanan rutin, sehingga masyarakat sekitar juga boleh mengakses layanan di posyandu tersebut.

Baca juga: Denkesyah Mataram sebut Posyandu ujung tombak kesehatan nasional

Ia menambahkan, Dinkes juga sudah menyiapkan program peningkatan skrining HIV kepada penghuni sebab area lapas menjadi kawasan risiko penyalahgunaan narkoba.

"Salah satu pemicu HIV adalah narkoba, karena itu skrining akan kami masifkan," katanya.

Baca juga: PKK Mataram mengajak OPD jadi "orang tua asuh" Posyandu keluarga

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024