Mataram (ANTARA) - Plh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) M Habibullah mengatakan indeks perkembangan harga (IPH) pada Minggu ke tiga Februari 2025 di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 1,19 persen.

"Komoditas yang memberikan andil besar terhadap perubahan IPH ini adalah cabai rawit (0,3684), daging ayam ras (0,2533), dan bawang merah (0, 2369)," kata Habibullah saat acara rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah bersama seluruh OPD dan TIPD yang dipimpin Plt Sekjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir secara zoom metting bertempat di Command Center, Kantor Bupati Lombok Timur, Selasa.

Ia mengatakan untuk indeks perkembangan harga (IPH) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat angka 1,71 persen dengan komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap kenaikan IPH di daerah ini adalah cabai rawit, bawang merah dan daging ayam ras.

"Secara nasional, lebih banyak kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH dibandingkan yang mengalami kenaikan. Namun sejumlah komoditas tetap menunjukkan tren kenaikan harga, terutama cabai merah dan daging ayam ras," katanya.

Baca juga: Disperindag NTB minta Dompu cermati kenaikan IPH

Beberapa barang yang juga mengalami kenaikan harga dan berpotensi memicu inflasi adalah minyak goreng, gula pasir, bawang putih, beras, telur ayam ras serta daging sapi.

Pemerintah berharap seluruh kepala daerah dapat mengambil langkah cepat dan tepat dalam mengendalikan harga guna memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

"Daya beli masyarakat harus tetap terjaga selama Ramadhan," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan data historis, sebagian besar daerah mengalami inflasi menjelang Ramadhan, terutama dipicu oleh kenaikan harga bahan pangan seperti makanan, minuman dan tembakau.

"Kami meminta para kepala daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk lebih serius dalam mengantisipasi serta kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan," katanya.

Sementara itu, Plt Sekjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir mengatakan bahwa pemerintah berharap harga kebutuhan pokok dapat dikendalikan dengan baik selama Ramadhan tahun ini. 

Ia menekankan pentingnya fokus terhadap daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga signifikan, agar segera mendapat perhatian dan penanganan. 

Setiap daerah juga diminta untuk melaporkan langkah-langkah yang telah diambil serta target yang ingin dicapai guna memastikan harga tetap stabil saat memasuki awal Ramadhan.

“Saya minta seluruh peserta rakor mengikuti dengan serius mengenai ulasan data kenaikan harga di daerah masing-masing. Jangan sampai masyarakat terbebani akibat kenaikan harga yang tidak terkendali,” katanya.


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025