Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi meningkatkan kemampuan matematika dan bahasa Inggris siswa apabila dikemas melalui cara-cara kreatif seperti belajar sambil makan di sekolah.
Saat mengunjungi stan Badan Gizi Nasional (BGN) pada hari kedua Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Jumat, Stella turut memberikan edukasi terkait program MBG.
"Setiap hari adalah kesempatan luar biasa bagi anak-anak untuk belajar. Dengan program MBG, anak-anak tidak hanya mendapatkan gizi yang baik, tetapi juga belajar menghitung dan mengenal bahasa Inggris melalui jenis-jenis makanan," ujar Stella dalam keterangan resmi di Jakarta.
Baca juga: Makan Bergizi Gratis di NTB jadi gerakan moral untuk masa depan anak
Wamendiktisaintek juga mengemukakan bahwa Program MBG dapat memotivasi, mengasah daya ingat, sekaligus meningkatkan semangat belajar anak-anak.
"Berdasarkan bukti ilmiah, program ini dapat menjadi sarana motivasi dan pemicu untuk mengasah daya ingat serta pengetahuan anak-anak secara efektif," tuturnya.
Baca juga: Pelatihan TMT MBG jadi peluang emas tenaga kerja lokal di NTB
Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan tingkat kehadiran siswa di sekolah meningkat hingga 95 persen setelah ada Program MBG.
"Sebelum ada MBG, kehadiran siswa di sekolah itu sekitar 70-80 persen, sekarang berkat MBG jadi 95 persen. Bahkan ada cerita dari Papua, seorang cucu yang awalnya setiap pagi mesti dibangunkan dulu oleh neneknya untuk pergi ke sekolah, sekarang malah si cucu itu yang membangunkan neneknya pagi-pagi karena semangat mau dapat MBG," kata Dadan saat mengunjungi ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Rabu (6/8).
Baca juga: Polisi bangun SPPG di Lombok Tengah untuk percepat MBG
Selain itu, di Warungkiara Sukabumi, Jawa Barat, para siswa juga terbukti meningkat konsentrasi dan semangat belajarnya sejak mendapatkan MBG.
"Kita sekarang fokus menyuarakan mereka yang memang benar-benar menerima manfaat MBG. Di Indonesia Timur dan wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T), program ini benar-benar terasa manfaatnya," ujarnya.
Baca juga: Peringkat "BBB" dari S&P cerminkan prospek ekonomi Indonesia
Baca juga: NTB dorong percepatan jangkauan program MBG