Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapatkan tambahan ekstra droping elpiji 3 kilogram sebanyak 3.500 tabung dan sudah mulai didistribusi melalui pangkalan.
"Ekstra droping sebanyak 3.500 tabung yang diberikan itu, berkurang dari usulan kami sekitar 7.000 tabung," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram H Miftahurrahman, di Mataram, Rabu.
Kendati demikian, tambahan ekstra droping yang diberikan Pertamina tersebut harus disyukuri karena kabupaten/kota lainnya juga membutuhkan.
Diharapkan tambahan ekstra droping 3.500 elpiji 3 kg untuk Kota Mataram tersebut, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang saat ini mengalami peningkatan karena adanya momen Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah.
"Insya Allah, dalam waktu satu atau dua minggu setelah bulan Maulid berakhir, kondisi elpiji 3 kilogram bisa kembali normal," katanya.
Baca juga: Pertamina diminta awasi distribusi elpiji 3 Kg di Mataram
Menurutnya, sebanyak 3.500 tabung elpiji 3 kg ekstra droping tersebut baru dikirim ke enam pangkalan dengan kuota bervariasi ada yang 50-100 tabung tambahan setiap pangkalan.
Sementara jumlah pangkalan elpiji 3 kg di Kota Mataram saat ini mencapai sekitar 330 pangkalan. Sisanya akan dilakukan pendistribusian secara bertahap.
"Pertamina saat ini baru mendistribusikan ke enam pangkalan sebagai upaya pengaturan ketersediaan stok," katanya.
Dengan ekstra droping tersebut, masyarakat dibolehkan membeli langsung elpiji 3 kg ke pangkalan dengan syarat membawa kartu tanda penduduk (KTP).
KTP tersebut hanya sebagai validasi untuk memastikan pembeli elpiji 3 kg memang benar warga Kota Mataram, sedangkan pembeli dari luar Kota Mataram belum dibolehkan.
"Kalau ada pembeli di pangkalan ber-KTP luar Mataram, pangkalan boleh tidak mengizinkan. Ini bagian upaya pemerataan," katanya lagi.
Baca juga: Polisi cek penyebab kelangkaan elpiji tiga kilogram di Lombok Tengah
Karena itulah, pembelian elpiji 3 kg di tingkat pangkalan juga masih dibatasi satu kepala keluarga hanya bisa membeli satu tabung agar pembeli lainnya bisa kebagian.
"Data yang kami terima, selama bulan Maulid satu KK bisa membeli 5 tabung bahkan ada yang beli sampai 10 tabung," katanya pula.
Sedangkan untuk kebutuhan pelaku UMKM, lanjutnya, sudah ada kuota tersendiri termasuk untuk persiapan event internasional MotoGP yang akan berlangsung 3-5 Oktober 2025.
Di samping itu, UMKM skala besar juga rata-rata menggunakan elpiji 5-12 kg, sementara stok elpiji 5-12 kg, sejauh ini masih aman.
"Yang jadi masalah di lapangan adalah elpiji 3 kilogram, karena laris manis," kata dia lagi.
Baca juga: Polres Lombok Tengah mengecek penyebab kelangkaan elpiji 3 Kg
Baca juga: Elpiji di dapur MBG jadi sorotan, Bupati Lombok minta Satpol PP cek
Baca juga: Pemprov NTB minta tambahan kuota elpiji 3 Kg atasi kelangkaan