Oslo (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg dijadwalkan membuka dan memimpin Konferensi Iklim dan Kehutanan Oslo, di Holmenkollen Park Hotel Rica, Oslo ,Kamis.
Dalam pembukaan konferensi itu --yang dijadwalkan pada pukul 09.00 waktu setempat atau 14.00 WIB-- kedua kepala pemerintahan akan memberikan sambutan sekitar kurang lebih 10 menit.
Konferensi Iklim dan Kehutanan yang merupakan tindak lanjut dari konferensi serupa di Paris awal 2010 itu akan mengambil tema "Kemitraan Global Iklim dan Kehutanan: Di Masa Depan".
Menurut Presiden, konferensi yang dijadwalkan dihadiri oleh perwakilan lebh dari 50 negara itu akan membahas upaya mengatasi perubahan iklim melalui sektor kehutanan,
"Saya bersama tuan rumah PM Stotenberg akan menjadi co-chair (ketua bersama, red) dalam pertemuan multilateral itu dan utamanya kami menggagas yang disebut dengan interim redplus partnership arrangement," kata Presiden.
Konferensi tersebut bertujuan memfasilitasi kemitraan sukarela antara negara maju dan negara berkembang yang memiliki hutan tropis untuk pelaksanaan mekanisme pengurangan emisi dari penggundulan dan perusakan hutan di negara berkembang (REDD+).
Pertemuan di Oslo tersebut diharapkan menghasilkan kesepakatan rinci mengenai mekanisme REDD+ yang bisa segera diterapkan.
Menurut Kepala Negara, mekanisme itu merupakan terobosan antara negara maju dan negara berkembang untuk bekerja sama di bidang kehutanan dan perubahan iklim sebelum nantinya UNFCCC menghasilkan sesuatu yang lebih konkret.
Hal itu merupakan kelanjutan dari COP 15 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, penghujung 2009, dimana salah satu dokumen yang diakui ada 1 pasal tentang pengelolaan hutan.
"Pasal itu disamping mewajibkan negara-negara yang memiliki hutan hujan tropis untuk melakukan pengelolaan, juga secara eksplisit dikatakan ada insentif yang diberikan kepada negara-negara yang melakukan pengelolaan hutan lestari itu," kata Yudhoyono.
Dalam konferensi itu juga akan ditayangkan pesan video dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Di hari yang sama , Kepala Negara dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan Direktur Eksekutif UNEP --Badan PBB urusan Lingkungan Hidup-- Archim Steiner dan UNDP --Badan PBB Urusan Program Pembangunan-- Helen Clark.
Presiden melakukan kunjungan kerja ke Norwegia pada 26-28 Mei 2010. Dalam rombongan terdapat antara lain Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
Terdapat juga tiga kepala daerah, yaitu Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk, Gubernur Papua Barnabas Suebu, serta Gubernur Riau Rusli Zainal. (*)