Apindo Batam: Virus corona mengancam industri manufaktur

id apindo batam, virus corona, dampak virus corona batam

Apindo Batam: Virus corona mengancam industri manufaktur

Ketua Apindo Kota Batam Rafki Rasyid. ANTARA

Batam (ANTARA) - Ketua Apindo Kota Batam, Kepri, Rafki Rasyid mengatakan dampak wabah virus corona jenis COVID-19 dalam jangka panjang bakal mengancam industri manufaktur di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Batam, yang masih bergantung pada bahan baku dari China.

"Jika isu virus corona ini masih bertahan sampai enam bulan ke depan, bisa dikatakan bahwa sektor manufaktur akan mulai terkena dampaknya," katanya di Batam, Kepulauan Riau, Minggu.

Selain karena kesulitan mengimpor bahan baku, ia mengatakan kekhawatiran lain dari wabah COVID-19 adalah penurunan permintaan global.

Ia mengatakan, apabila terjadi permintaan hasil produksi manufaktur secara global, maka Batam akan mendapatkan dampak negatif yang cukup besar.

"Karena produk dari Batam diperuntukkan untuk pasar global," kata dia.

Bahkan, apabila dampak itu terus berlanjut, maka berakibat pada pengurangan jumlah pekerja.

Meski begitu, menurut dia, untuk saat ini, isu COVID-19 belum memengaruhi industri manufaktur setempat secara masif dan kronis.

Memang, katanya, sudah ada sejumlah perusahaan yang menyampaikan kesulitan mendapatkan bahan baku, terutama dari China.

"Perusahaan manufaktur di Batam masih berjalan relatif normal saat ini," kata dia.

Mengenai isu adanya karyawan yang belum menerima gaji akibat melemahnya industri terkait COVID-19, ia mengatakan belum mendengarnya.

"Kalau pun ada mungkin kasusnya tersendiri dan berbeda bukan akibat isu virus corona," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia mengakui, isu COVID-19 mulai terasa pengaruhnya pada perekonomian Batam khususnya sektor pariwisata yang terkena dampak secara langsung.

"Jumlah wisatawan baik asing maupun domestik mengalami penurunan cukup drastis," kata dia.