Mataram (ANTARA) - AS (47) dan istrinya, warga Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, harus diisolasi di rumah sakit karena positif rapid test COVID-19 sehingga menitipkan pengasuhan tiga anaknya yang masih kecil ke orang tuanya.
"Tiga anaknya itu negatif, jadi tidak masalah untuk diasuh sementara oleh kakek dan neneknya, yang penting tetap waspada dan menerapkan protokol," kata Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, Ahmad Taufiq Fatoni, di Lombok Barat, Sabtu.
AS diketahui adalah seorang anggota jamaah yang mengikuti ijtima ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dan saat ini menjadi cluster baru penyebaran "Coronavirus Desease" (COVID-19). AS ditetapkan sebagai pasien positif corona nomor 19 di NTB.
Ahmad mengatakan hasil rapid test yang dilakukan pihaknya pada Jumat (10/4) telah menetapkan istri AS dianggap reaktif terhadap hasil rapid test tersebut. Oleh sebab itu, AS bersama isterinya diisolasi ke Rumah Sakit Awet Muda Narmada.
Selain AS dan isterinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat juga mendapatkan empat orang warga lainnya reaktif terhadap hasil rapid test. Semuanya juga dirujuk ke Rumah Sakit Awet Muda Narmada dan Rumah Sakit Patut Patuh Patju Gerung untuk dilakukan test laboratorium atas swabnya.
Empat orang tersebut adalah hasil rapid test setelah penelusuran riwayat kontak AS dengan orang lain yang dilakukan di tiga desa di Kecamatan Lingsar.
"Bahkan, hari ini juga kami melakukan rapid test terhadap 36 orang di Desa Peteluan Indah, Kecamatan Lingsar," ujarnya.
Ahmad menambahkan walau berada di satu kecamatan, namun jarak antar desa-desa tersebut relatif jauh, sehingga menyulitkan pihaknya melakukan penelusuran riwayat kontak dan meneruskan protokol rapid test.
Dengan semakin meluasnya cakupan kontak, menurut dia, maka jumlah penderita positif COVID-19 di Kabupaten Lombok Barat potensial bertambah.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Barat, Lalu Martajaya mengatakan pihaknya harus memberi bantuan kepada keluarga yang menjalani isolasi tersebut.
Ia juga memastikan seluruh bantuan dari pemerintah provinsi, Dinas Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Lombok Barat, telah disalurkan melalui anggota Taruna Siaga Bencana.
"Untuk hari ini, kepada tiga orang anak dari AS dan istrinya, kita memberikan bantuan berupa family kit, mi instan, delapan paket lauk pauk siap saji, dan tiga paket makanan anak-anak," katanya.