Lombok Timur,NTB, 21/11 (ANTARA)- Tujuh kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang berada di pesisir merupakan daerah endemis malaria sehingga perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, dr. H. Endro Pranoto, kepada ANTARA, Minggu, menyebutkan, kecamatan yang termasuk endemis malaria itu adalah Kecamatan Sambelia, Pringgebaya, Labuhan Haji, Suele, Sakra Timur, Keruak dan Jerowaru.
Dengan demikian, menurut dia, masyarakat di kecamatan tersebut rawan terserang penyakit malaria, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak baik dari jajaran Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Dinas Kesehatan, maupun masyarakat.
Untuk mengantisipasi agar warga yang tinggal di daerah endemis malaria tidak terserang penyakit ini, Dinas Kesehatan Lombok Timur secara rutin telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Tujuannya, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang berbagai penyebab malaria dan upaya pencegahannya, sehingga jika ditemukan kasus malaria bisa segera diambil tindakan dan tidak semakin berkembang.
"Langkah yang cepat untuk mengantisipasi merebaknya malaria adalah dengan melakukan pemeriksaan darah, memberikan pengobatan, dan memberikan kelambu. Dengan cara itulah kita berusaha mencegah agar warga terhindar dari penyakit malaria," kata Endro Pranoto.
Jadi, upaya pencegahan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga semua warga. Kesadaran menjaga kebersihan lingkungan sangat penting agar tidak mudah terjangkit penyakit, demikian Endro Pranoto. (*)