Mataram (ANTARA) - Manusia Indonesia khususnya pemuda pembelajar saat ini harus terus beradaptasi di era new normal seusai bencana COVID-19.
Ya hidup di era baru maka harus semakin direnungkan karena banyak perubahan sekaligus tantangan yang saat ini maupun terus terjadi hingga masa yang akan datang, karena akar masalah utama saat ini bukan di produk Undang undang namun manusianya, pada perilaku manusianya.
Lebih lanjut perkembangan masyarakat termasuk tehnologi informasi yang begitu cepat mendorong pemikiran dan sikap yang tepat dari setiap diri manusia. Karena bila pemikiran tidak tepat, termasuk perilaku yang tepat dapat menjadi faktor penghambat pembangunan bangsa bukan pula sebagai pemberi kontribusi positif.
Karenanya untuk itu setiap diri manusia khususnya generasi muda harus punya indikator sebagai sistem pengendali diri yang harus menjadi pendeteksi, sehingga dalam melihat sebuah peristiwa yang terjadi harus diuji dengan konsep 3b+ (baik, benar, bermanfaat dan bijaksana).
Jadi masalah apapun yang saat ini dan yang akan terjadi pada bangsa Indonesia tindakan dan sikapnya harus diuji dulu dengan 3b+ jadi harus baik, benar, bermanfaat serta bersikap bijaksana.
Para pemuda khususnya pembelajarnya punya tanggung jawab dalam membangun kesadaran dan budaya masyarakat termasuk meluruskan sumber masalah utama dari perilaku masyarakat.
Penulis optimistis jika konsep 3b+ tertanam dalam tiap manusia Indonesia, ini bisa jadi batu uji dan bila diterapkan secara jernih dalam menghadapi setiap peristiwa atau permasalahan maka generasi Indonesia akan mandiri, mampu memprediksi, dapat menjadi Inspirasi, berinovasi dalam produktivitas, sehat, dan siap berkompetisi di manapun berada.
Penulis menyebutkannya 3b+ ini sebagai konsep sosial dan harus menjadi sifat khas manusia Indonesia terkait urusan perilaku.
Azmi Syahputra
Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti