Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan konsep kegiatan CFN (car free night) di kawasan Kota Tua Ampenan, sebagai tempat hiburan dan rekreasi masyarakat sekaligus untuk menghidupkan kembali kota tua tersebut.
Camat Ampenan Kota Mataram Muzakir Walad di Mataram, Selasa mengatakan, konsep kegiatan CFN tersebut digagas langsung oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana.
"Dalam konsepnya, kami menyiapkan dua alternatif lokasi yakni di sepanjang Jalan Pabean (arah menuju Pantai Ampenan), dan Jalan Niaga (arah ke Pasar ACC)," katanya.
Dari dua alternatif lokasi tersebut, lanjutnya, lokasi yang paling representatif adalah di Jalan Pabean, dengan panjang jalur CFN yang direncanakan sekitar satu kilometer.
Baca juga: Lombok Timur gelar Car Free Night untuk perkuat ekonomi UMKM
CFN di Jalan Pabean juga dapat memecah keramaian di Pantai Ampenan sekaligus memberi ruang usaha bagi pedagang yang belum mendapat lapak di Pantai Ampenan pasca-revitalisasi.
Dengan adanya CFN di Jalan Pabean, dapat menciptakan ruang publik yang nyaman, dan mendukung perputaran ekonomi lokal melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Warga kami yang tidak dapat lapak di Pantai Ampenan, bisa mengambil bagian membuka lapak saat CFN di sepanjang Jalan Pabean," katanya.
Bahkan, para pedagang juga bisa tetap berjualan pada malam-malam lain seperti biasa, sehingga kawasan tersebut bisa tetap ramai di malam hari dan terlihat hidup.
"Selama ini, jika tidak malam minggu, Jalan Pabean sepi dan kesan Kota Tua sangat terasa," katanya.
Baca juga: Lombok Barat melibatkan ratusan UMKM saat malam bebas kendaraan
Terkait dengan itu, jika kegiatan CFN bisa dilaksanakan di Jalan Pabean maka akan banyak nilai positif dan dampak ekonomi masyarakat yang akan dirasakan.
Lokasi Pabean dinilai representatif karena memiliki area yang lebih luas, mirip konsep Malioboro di Jogja atau Braga di Bandung. Kawasan itu juga berpotensi memberikan ruang bagi kelompok kesenian dan kreatif.
Namun, tantangan terberat terletak pada jalur ekspedisi Pertamina Patra Niaga yang melintasi area tersebut, sehingga hal itu menjadi masalah paling berat.
Sekarang pihaknya sedang berusaha bernegosiasi dengan ekspedisi Pertamina. Menurutnya, pihak Pertamina memang menawarkan, ruang jadwal ekspedisi kosong itu di hari Minggu sehingga CFN dilaksanakan Minggu malam atau malam Senin.
"Kalau CFN di malam Senin, biasanya semangat kurang maksimal sebab biasanya warga sudah bersiap-siap kembali bekerja di hari Senin," katanya.
Baca juga: Menikmati denyut 'car free night' di Gerung Lombok Barat
Sementara terkait dengan lokasi alternatif lainnya yakni di Jalan Niaga dengan panjang CFN yang direncanakan sekitar 500-600 meter.
Jika negosiasi dengan Pertamina di Pabean tidak ada solusi, Pemerintah Kota Mataram akan ambil opsi kedua di Jalan Niaga dari Gedung Ampenan Huis hingga ACC.
Untuk pengalihan arus, rencananya lalu lintas akan dialihkan ke Jalan Energi di Warung Banjar yang relatif sepi pada malam hari.
Adapun untuk lokasi parkir, direncanakan memanfaatkan area ACC dan kantong-kantong parkir di sekitar kantor lurah dan gang-gang kecil.
"Kondisi itu, juga bisa menghidupkan juru parkir lokal yang terdaftar di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram," katanya.
Baca juga: Car free night Lombok Tengah kembali digelar
