MAHASISWA UNRAM KEMBALI DEMO REKTOR

id

         Mataram (ANTARA) - Puluhan mahasiswa Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis, kembali menggelar aksi demo menuntut agar rektor memenuhi janjinya menyelesasikan persoalan fasilitas kampus yang belum layak.

         Sebelumnya, pada Rabu (25/5), ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gabungan Aliansi Mahasiswa (GAM) Universitas Mataram (Unram) juga menggelar aksi unjuk rasa menuntut diturunkannya biaya kuliah kerja nyata (KKN) karena kenaikannya dinilai cacat hukum.

         Puluhan mahasiswa Unram yang menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat merupakan gabungan dari anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram dan BEM Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, BEM Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan, BEM Fakultas Pertanian dan BEM Fakultas Kedokteran.

         Puluhan mahasiswa yang dikoordinasikan M. Fauzi Muhajir, menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa spanduk bertuliskan "kampus 1000 cemara terpuruk dalam kebangkitan".

         Dalam orasinya, M. Fauzi Muhajir, menilai Unram sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi negeri di NTB, namun sampai saat ini belum mampu menunjukkan kemajuan yang nyata.

         Hal itu disebabkan minimnya fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar dan lemahnya kemampuan birokrasi kampus dalam melakukan inovasi-inovasi baru dalam memecahkan setiap persoalan kebutuhan mahasiswa Unram.

         "Seyogyanya Unram adalah sebuah wadah untuk melakukan kegiatan belajar, mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, namun beberapa tahun terakhir kondisi di lingkungan Unram sangat jauh  dari harapan," ujarnya.

         Ia menyebutkan, berbagai persoalan yang belum mampu diselesaikan oleh rektor seperti meningkatkan status akreditasi Unram dari C menjadi B dan peremajaan buku-buku di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Unram.

         Permasalahan lainnya adalah belum adanya jaringan internet yang layak di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unram serta masalah kenaikan biaya KKN yang dilakukan secara sepihak tanpa melihat realita yang ada.

         Oleh sebab itu, kata Fauzi, mahasiswa menuntut menuntut agar Rektor Unram Prof. H. Sunarpi, Ph.D, berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan kampus tersebut

         "Kami minta agar rektor memiliki komitmen untuk menyelesaikan masalah itu," tegasnya.

         Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unram, Drs. Nasaruddin, M. Kes, yang mewakili rektor yang saat itu tidak berada di tempat, mengatakan semua aspirasi mahasiswa akan disampaikan.

         Ia juga berharap agar semua permasalahan yang ada di lingkungan kampus Unram dapat terselesaikan dengan cepat.

         "Oleh sebab itu, kami meminta dukungan seluruh mahasiswa Unram, namun tidak dalam bentuk aksi unjuk rasa seperti ini," ujarnya.

         Sebelum membubarkan diri, mahasiswa menghadiahkan sangkar ayam kepada pihak rektorat Unram.

         Hadiah tersebut merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap pihak rektorat Unram, dan sebagai simbol bahwa semua aspirasi mahasiswa Unram tidak direspon atau dikurung seperti ayam oleh pihak Rektorat Unram.(Riko/*)