Mataram (ANTARA) - Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, masih berstatus zona merah penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak karena kasus PMK terus meningkat dari 260 ekor pada 6 Juni 2022 menjadi 335 ekor pada 8 Juni 2022.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Drh Dijan Riyatmoko di Mataram, Kamis, mengatakan, data Rabu (8/6-2022) menunjukkan, ternak di Mataram yang terpapar virus PMK sebanyak 335 ekor, satu di antaranya merupakan ternak kambing, sisanya 334 ekor sapi. "Dari jumlah itu sebanyak 97 telah dinyatakan sembuh, dan 238 masih dalam perawatan," katanya.
Menurutnya, ternak yang dinyatakan telah sehat ada juga yang sudah dijual, bahkan ada 31 ekor yang potong paksa. "Ternak yang kena PMK bisa dikonsumsi, asal direbus tidak dibakar dan PMK tidak menular ke manusia," katanya.
Dijan mengatakan, penularan PMK diprediksi melalui udara sebab penyebarannya sangat cepat dan terjadi secara masif. Hal itu bisa dilihat dari awal kasus pertama ditemukan 10 kasus pada 22 Mei 2022, karena peternak membeli sapi di luar wilayah Kota Mataram.
Padahal berbagai upaya dan langkah antisipasi sudah dilakukan, seperti menutup pengiriman ternak dari luar daerah, penutupan pasar hewan, serta kegiatan sosialisasi dan sterilisasi kandang-kandang milik peternak. "Upaya-upaya itu sudah kami lakukan sejak awal, tapi sayangnya tidak bisa menekan angka penularan dan kami belum bisa prediksi kondisi ini kan terjadi sampai kapan," katanya.
Baca juga: DPRD NTB meminta Disnakeswan cekatan tangani penyebaran PMK sapi
Terkait dengan itu, pihaknya sudah membagi tim dengan menetapkan petugas khusus yang merawat ternak yang terjangkit virus PMK, untuk dilakukan perawatan khusus dengan memberikan vitamin dan obat pengurang demam yang menyebabkan gusi ternak melepuh.
Penetapan petugas perawatan ternak terpapar PMK di masing-masing kandang kumpul, dimaksudkan untuk menjaga sterilisasi kandang dan memutus rantai penyebaran PMK. "Kami juga minta partisipasi masyarakat atau peternak segera melapor jika ada ternak mereka yang sakit, agar bisa cepat ditangani," katanya.
Berita Terkait
Polres Mataram tangkap pelaku penipuan online di Pemalang Jateng
Selasa, 7 Mei 2024 16:30
Pemprov NTB dorong pembangunan industri olahan makan-pakan ternak
Jumat, 26 April 2024 6:44
Kejari Sumbawa nyatakan kasus korupsi dana vaksin ternak tak terbukti
Selasa, 26 Maret 2024 15:28
Ditinggal Tarawih, dua ekor sapi milik warga Lombok Timur nyaris raib dibawa kabur pencuri
Kamis, 14 Maret 2024 13:01
Kejari Sumbawa periksa 20 saksi kasus korupsi dana vaksin ternak
Kamis, 18 Januari 2024 19:30
Kejari Sumbawa tangani kasus dugaan korupsi dana vaksin PMK ternak
Senin, 8 Januari 2024 18:30
Angka kelahiran sapi di Sulbar melampaui target
Selasa, 26 Desember 2023 8:40
Polres Majene Sumbar menangkap tiga pelaku pencuri ternak
Minggu, 17 Desember 2023 5:26