Mataram (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan pojok baca digital (pocadi) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mataram sebagai salah satu upaya meningkatkan minat baca di kota itu.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram Jemmy Nelwan di Mataram, Jumat, mengatakan RSUD Mataram dipilih menjadi salah satu lokasi penempatan pocadi karena dinilai strategis dan pusat keramaian. "Jadi pasien atau pengantar pasien bisa memanfaatkan pocadi sambil mengantre, sehingga tidak jenuh menunggu giliran," katanya.
Menurut dia, untuk pengadaan paket bantuan pocadi sudah diusulkan ke Perpustakaan Nasional, dan diharapkan tahun depan bisa terealisasi bersamaan dengan usulan pocadi di Taman Baca Loang Baloq.
Ia mengatakan, bantuan pocadi ini diberikan dalam bentuk satu paket berupa tiga unit komputer, satu unit layar besar, dan fasilitas pendukung lainnya. "Kalau dinominalkan bantuannya lebih dari Rp130 juta," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram dapat bantuan Rp11 miliar kantor perpustakaan
Jemmy mengatakan, sebelumnya Kota Mataram sudah mendapatkan satu paket bantuan pocadi dari Perpustakaan Nasional dengan nilai sekitar Rp130 juta. Pocadi tersebut saat ini ditempatkan di Pondok Pesantren Tarbiatul Ummah, Karang Bedil, untuk mendukung kegiatan pesantren dan para santri.
Selain merencanakan pemasangan paket pocadi di RSUD Kota Mataram, pihaknya juga sedang menyiapkan pojok baca konvensional atau perpustakaan mini di 11 puskesmas se-Kota Mataram. "Untuk pojok baca konvensional akan kita siapkan secara bertahap. Perlahan-lahan, kita selesaikan satu-satu," katanya.
Di sisi lain, Jemmy menambahkan, peningkatan minat baca masyarakat salah satunya bisa dilihat dari tingkat kunjungan di perpustakaan dan taman baca yang ada di Kota Mataram.
"Untuk tahun 2021 tingkat kunjungan ke perpustakaan mencapai sekitar 9.000 orang, tapi selama tahun 2022 (Januari-sampai sekarang), kunjungan masyarakat sudah mencapai sekitar 16 ribu," katanya.
Peningkatan itu, kata dia, terjadi karena banyaknya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Diarpus di kantornya untuk menarik minat masyarakat datang, melihat, dan membaca di perpustakaan. "Kegiatan yang kita laksanakan cukup banyak di antaranya lomba-lomba dan wisata arsip," katanya.