Gubernur NTB sosialisasi Industrialisasi di Loteng

id Industrialisasi ,NTB

Gubernur NTB sosialisasi Industrialisasi di Loteng

Gubernur NTB, Zulkiflimansyah saat acara road show Industrialisasi di kantor Bupati Lombok Tengah, Selasa (23/8/2022) (ANTARA/Istimewa)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah menggelar road show industrialisasi di Kabupaten Lombok Tengah dalam rangka mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan menurunkan angka kemiskinan di daerah setempat.

"Industrialisasi itu tidak identik dengan pabrik besar, tapi bagaimana mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Gubernur NTB, Zulkiflimansyah saat acara road show industrialisasi di kantor bupati Lombok Tengah, di Praya, Selasa.

Ia mengatakan, jumlah warga miskin di NTB tidak pernah turun sampai saat ini, karena tidak pernah dilakukan inisiasi Industrialisasi dalam rangka mengurangi angka pengangguran. Sehingga diharapkan keberanian kepala daerah untuk mengajak masyarakat supaya berani mengelola bahan mentah untuk menghasilkan produk yang bisa dijual.

"Jangan jual barang mentah ke luar daerah, tapi kita harus bisa menjual produk yang dibutuhkan masyarakat," katanya.

Gubernur NTB mencontohkan, produksi jagung di wilayah NTB cukup banyak, namun tidak pernah dikelola dengan baik, sehingga masyarakat membeli pakan ternak dengan harga yang lebih tinggi yang dikirim kembali ke NTB. Selain itu, tiang infus saja harus didatangkan dari luar daerah, padahal bisa menggunakan bambu.

"Kita harus berani mengelola bahan mentah untuk bisa menghasilkan produk yang bisa dijual kepada masyarakat," katanya.

Program industrialisasi ini harus dilaksanakan secara bertahap dan dukungan semua pihak, karena potensi di NTB ini cukup banyak untuk dikembangkan, tidak hanya Ayam Taliwang dan sate Remiga serta bawang menjadi bawang goreng.

"Bukti Industrialisasi ini sudah ada. Banyak sate Remiga yang dikemas dalam meningkatkan produksi penjualan," katanya.

Sementara it, Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan Industrialisasi di daerah setempat telah dilaksanakan, sehingga beberapa produk UMKM yang dijual saat ini merupakan hasil industrialisasi kerajinan. Namun, karena kondisi COVID-19 pemasaran produk UMKM di Lombok Tengah cukup terdampak.

"Kita pasti bisa kalau melihat potensi hasil pertanian di Lombok Tengah. Contoh hasil beras yang cukup banyak, kenapa tidak dijadikan tepung atau kita bangun pabrik tepung di Lombok Tengah," katanya.