Indonesia bahas peluang "blended finance" dengan Denmark

id Blended finance ,Denmark,Transisi energi.

Indonesia bahas peluang "blended finance" dengan Denmark

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kanan) berbincang dengan Menteri Pembangunan dan Kerja Sama Denmark Flemming Moller Mortensen (kiri) saat melakukan pertemuan bilateral dalam rangka acara G20 Development Ministerial Meeting (DMM) 2022 di Tanjungpandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (7/9/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Jakarta (ANTARA) - Indonesia menjajaki peluang blended finance dengan Denmark terkait pembiayaan untuk transisi energi, hal itu dibahas dalam pertemuan bilateral kedua negara yang digelar di forum G20 Development Ministerial Meeting (DMM) 2022 Side Event di Belitung, Rabu.

"Kita bicara soal peluang untuk blended finance terkait dengan pembiayaan untuk transisi energi," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa kepada wartawan di Belitung, Rabu.

Blended finance merupakan skema pembiayaan optimal dengan mengkombinasikan beberapa sumber pendanaan atau pembiayaan dalam satu proyek seperti dari anggaran pemerintah, pihak swasta dan donor. Suharso mengatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan efek gas rumah kaca atas upaya sendiri senilai 29 persen pada 2030. Dengan adanya bantuan melalui skema blended finance, penurunan efek gas rumah kaca bisa ditingkatkan hingga 45 persen pada 2030. Indonesia, kata dia, juga memiliki ambisi untuk nol emisi karbon pada 2060.

Menurut Suharso, persoalan besar yang dihadapi Indonesia terkait transisi energi adalah bagaimana menurunkan efek gas rumah kaca dari energi di Pulau Jawa. Dia mencontohkan mengenai listrik yang saat ini baru 14 persen yang merupakan energi terbarukan. Sedangkan 86 persen sisanya masih akan dialihkan ke energi terbarukan secara bertahap. Terkait hal tersebut, kata dia, terdapat dua isu yang menjadi sorotan, pertama soal teknologi yang digunakan untuk peralihan menuju energi terbarukan. Isu kedua adalah terkait pembiayaan.

Baca juga: Gili Matra dan Gili Balu menjadi pusat rehabilitasi terumbu karang
Baca juga: Gubernur NTB dorong konektivitas wilayah untuk membuka ekonomi baru


"Ini kita ingin bisa mendapatkan sumber-sumber pembiayaan agar tidak terjadi discontinued, bisnis modelnya seperti apa, financial modelnya seperti apa, dan salah satu finansial model yang kita ingin kembangkan adalah melalui blended finance," ucap Suharso.

"Kemudian apakah ada sumber-sumber pembiayaan jangka panjang yang murah dalam rangka untuk renewable energi. Itu yang kita bicarakan dengan mereka," tambah dia.