Dokter di Mataram terima edaran penghentian parasetamol sirup

id IDI,IDAI,Mataram

Dokter di Mataram terima edaran penghentian parasetamol sirup

Aktivitas pelayanan di Apotek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memastikan semua dokter di daerah itu telah mendapatkan edaran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait dengan larangan pemberian obat parasetamol sirup pada anak.

"Kami bersama IDAI Kota Mataram sudah ada pembicaraan terkait hal ini, dan edaran yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan dan IDAI secara protokoler menjadi acuan kita di daerah," kata Sekretaris IDI Kota Mataram dr Emiral Isfihan di Mataram, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan sebagai tindak lanjut dari keterangan IDAI yang menganjurkan orang tua untuk sementara menghindari pemberian obat parasetamol sirup bagi anak yang sedang mengalami deman sebagai bentuk kewaspadaan terhadap risiko gagal ginjal akut.

Emiral yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram itu, mengatakan berdasarkan data sementara kasus gagal ginjal di kalangan anak di Kota Mataram belum ada.

Namun dengan adanya temuan-temuan tersebut, IDAI tentu akan mulai melakukan catatan-catatan kasus temuan penyakit anak untuk menjadi bahan laporan yang akan ditembuskan ke pengurus tingkat nasional.

"Harapan kita, baik orang tua maupun para dokter mulai sekarang tidak lagi memberikan anak-anak parasetamol sirup dan mengganti dengan obat lain yang secara medis dinyatakan aman," katanya.

Menyinggung tentang obat sirup lainnya, lanjut Emiral, sejauh ini belum disebutkan secara resmi yang artinya penggunaannya masih dibolehkan namun mungkin perlu dikurangi.

"Sampai saat ini yang resmi disebut berbahaya untuk gagal ginjal adalah parasetamol sirup. Kalau ada jenis lainnya lagi, kita tunggu edaran dan rincian resmi dari pemerintah," katanya.

Kondisi yang sama juga, tambahnya, dilakukan di RSUD Kota Mataram. Para dokter terutama dokter anak yang merupakan anggota IDAI juga sudah melaksanakan edaran tersebut.

"Hal itu sebagai upaya kita meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi risiko gagal ginjal di kalangan anak-anak," katanya.