PEMPROV NTB MATANGKAN RENCANA PENYERAPAN TEMBAKAU VIRGINIA

id

     Mataram, 21/2 (Antara) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah mematangkan rencana penyerapan tembakau virginia yang dihasilkan petani di Pulau Lombok, sepanjang musim panen 2013.

     "Data awal direncanakan penyerapannya mencapai 31.256 ton oleh 20 perusahaan mitra petani, tapi masih dimatangkan lagi, agar pembelian tembakau virginia itu lebih terarah," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi NTB Hj Hartina, di sela-sela rapat koordinasi terkait penyerapan tembakau virginia Lombok itu, di Mataram, Kamis.

     Ia menyebut 20 perusahaan mitra petani tembakau Lombok itu yakni PT Gudang Garam, PT Export Leaf Indonesia (ELI), PT Djarum, dan PT Shadana Arifnusa atau perusahaan milik Sampoerna Group selaku perusahaan mitra petani tembakau di Pulau Lombok yang terbesar.

     Selanjutnya, PT Tresno Adi, PT IDS, UD Nyoto Permadi, UD Supianto, CV SML, UD Cakrawala, UD Keluarga Sakti, UD Iswanto, UD Sumber Rezeki, UD Jawara, CV Kemuning Sari, CV Stevi, PR Sukun, UD Selaparang, UD Rinjani Maju Bersama, dan PT AOI.

     Sebanyak 31.256 ton tembakau virginia itu direncanakan dihasilkan dari areal seluas 15.705 hektare yang menyebar di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat.

     Produksi tembakau virginia sebanyak itu, dihasilkan sebanyak 6.833 orang petani yang mengoperasikan oven tembakau (pemanasan daun tembakau virginia) sebanyak 8.983 unit, yang selama ini menjadi petani binaan perusahaan pengelola tembakau.

     "Diharapkan yang direncanakan akan diserap itu teralisasi semuanya. Bila perlu lebih banyak lagi, dan itu memungkinkan jika produksinya pun lebih banyak dari target," ujarnya.

     Menurut Hartina, pembelian tembakau virginia Lombok oleh perusahaan mitra biasanya disesuaikan dengan perkembangan pasar.

     Jika permintaan tembakau sebagai bahan baku rokok itu meningkat maka pembeliannya dapat melebihi rencana.

     "Seperti tahun lalu, direncanakan pembeliannya sebanyak 32 ribu ton, malah teralisasi sampai 38.287.937 ton, karena memang ada over produksi saat itu," ujarnya.

     Mengenai kualitasnya, Hartina mengatakan, sangat tergantung benih yang dipergunakan petani. Jika kualitas unggul maka hasilnya pun dikategori unggulan, atau sebaliknya.

     Selain itu, musim tanam juga mempengaruhi kualitasnya, sehingga sejak dini petani tembakau virginia Lombok disarankan memahami musim tanam yang tepat.

     "Dulu, ada yang tanam di bulan Agustus, padahal itu musim panen. Berbeda waktu tanam, maka berbeda pula kualitasnya," ujarnya. (*)