Tiga negara jajaki kerja sama "sister city"

Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Tiga negara akan menjajaki kerja sama sister city dengan Kota Probolinggo, Jawa Timur setelah kota setempat menjadi juara kompetisi global We Love Cities melalui kampanye We Love Probolinggo.

"Ada tiga negara yang ingin menjadi sister city dengan Kota Probolinggo, yaitu yang pertama insya Allah ada Tokyo, Korea Selatan dan Australia," kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin saat membuka kegiatan pemantapan tugas dan fungsi RT, RW dan LPM di kota setempat, Senin.

Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas kekompakan seluruh masyarakat sehingga Pemerintah Kota Probolinggo terpilih sebagai juara kompetisi global We Love Cities melalui kampanye We Love Probolinggo. "Kota Probolinggo nomor satu, itu luar biasa. Saya sendiri terkejut, terima kasih atas kekompakan selama ini karena hal itu menjadi kebanggaan," ucap wali kota yang biasa disapa Habib Hadi.

Atas keberhasilan di tingkat global tersebut, Habib Hadi juga membeberkan rencana Kota Probolinggo yang akan diundang sebagai sister city dengan kota lainnya di luar negeri. "Setelah kami berhasil, ada kabar mudah-mudahan berjalan dengan lancar walaupun masih belum final. Tiga negara akan jajaki kerja sama dengan Kota Probolinggo," tuturnya.

Pemerintah Kota Probolinggo menerima penghargaan sebagai Global Winner We Love Cities setelah diumumkan melalui media sosial resmi WWF. Kota Probolinggo juga menjadi pemenang regional Asia Pasific menyingkirkan pemenang regional Amerika, Jesus Maria, Peru dan pemenang regional Eropa, Afrika, dan Asia Barat, Gaziantep, Turkey.

Baca juga: Mataram pelajari cara Pengzhou sulap bencana menjadi berkah
Baca juga: Magelang bagikan wawasan kerja sama "sister city"

Kota Probolinggo menjadi Pemenang Global We Love Cities 2022 yang berarti raihan poin dan skor interaksi warga Kota Probolinggo tertinggi dari 63 Kota dari 27 negara yang mengikuti kampanye persahabatan itu.

Berdasarkan data yang dibagikan oleh WWF, Kota Probolinggo mendapat 820 ribu jumlah suara dukungan publik dan 80 ribu saran perbaikan dari warga untuk pembangunan yang berkelanjutan.