Pihaknya terus mengupayakan peningkatan mutu pembelajaran bagi mahasiswa dengan menghadirkan laboratorium yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Universitas YARSI melalui Fakultas Hukum telah selesai melakukan pembangunan laboratorium perancangan hukum terintegrasi. Laboratorium itu sesuai dengan standar dari Kemenkumham.
Selain itu, pihaknya berupaya untuk memaksimalkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). "Salah satunya program kompetisi Kampus Merdeka, yang menawarkan pada program studi merencanakan, memonitor dan mengevaluasi program yang masuk ke dalam Kampus Merdeka. Kita coba untuk tiga program studi. Alhamdulillah, tahun ini kami dapat pendanaan Rp2,8 miliar," kata dia.
Dekan Fakultas Hukum Universitas YARSI, Dr Mohammad Ryan Bakry SH MH, mengatakan laboratorium perancangan hukum terintegrasi tersebut sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dalam pembelajaran.
Baca juga: Lulusan ITTP siap belajar di dunia nyata
Baca juga: Perkuat daya saing ASEAN, Ummat bangun kerja sama dengan tiga universitas di Malaysia
Baca juga: Lulusan ITTP siap belajar di dunia nyata
Baca juga: Perkuat daya saing ASEAN, Ummat bangun kerja sama dengan tiga universitas di Malaysia
"Sejak dari bangku perkuliahan, mahasiswa sudah diperkenalkan dengan materi yang ada. Tidak hanya teori tetapi juga praktik dan mampu menghasilkan produk," kata Ryan.
Pihaknya juga mempunyai mitra desa di Bogor yang saat ini membutuhkan peraturan desa. Tim dosen dan mahasiswa Universitas YARSI turut terlibat dalam penyusunan rancangan resmi peraturan tersebut. Dengan demikian, diharapkan lulusan Fakultas Hukum dapat menjadi agen perubahan di Tanah Air.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rektor: Pembelajaran kontekstual dan responsif siapkan SDM unggul