Perkuat daya saing ASEAN, Ummat bangun kerja sama dengan tiga universitas di Malaysia

id UMMAT ,Universitas Muhammadiyah Mataram,Malaysia,Muhammadiyah,Rektor Ummat Dr Arsyad Abd Gani

Perkuat daya saing ASEAN, Ummat bangun kerja sama dengan tiga universitas di Malaysia

Rektor Ummat Dr. Arsyad Abd. Gani didampingi rombongan dari NTB menunjukan surat kerja sama kesepakatan dalam nota kesepamahan dengan pihak UniKLBussiness School di Malaysia, Senin (28/11/2022). (ANTARA/Humas Ummat)

Ummat mengadakan kunjungan internasional ke tiga universitas ternama yang ada di Malaysia
Mataram (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) membangun kerja sama dengan tiga universitas di Malaysia guna memperkuat daya saing di tingkat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Rektor Ummat Dr. Arsyad Abd. Gani dalam keterangan tertulis di Mataram, Jumat, menjelaskan kerja sama tersebut bagian dari ikhtiar Ummat mewujudkan visi dan misi sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA).

"Jadi, dalam mewujudkan ikhtiar Internasionalisasi muhammadiyah melalui program-program kreatif dan inovatif PTMA, Ummat mengadakan kunjungan internasional ke tiga universitas ternama yang ada di Malaysia," kata Arsyad.

Tiga universitas yang dikunjungi tersebut adalah Universiti Kuala Lumpur Malaysia (UniKLBussiness School), International Islamic University Malaysia (IIUM), dan Binaskil Academy Malaysia.

Kunjungan yang berlangsung pada 28 November hingga 1 Desember 2022 itu dipimpin langsung Arsyad Abd. Gani sebagai rektor dengan didampingi sejumlah pejabat dari Ummat.

Dalam kunjungan pertama ke UniKLBussiness School, Arsyad menjelaskan bahwa Ummat sudah membangun kerja sama sejak tahun 2018.

Sejumlah kegiatan bertaraf internasional pun sudah pernah digelar bersama, seperti kegiatan konferensi internasional, program kredit transfer internasional, dan kegiatan kuliah tamu.

"Di sana, kami memperkuat kembali hubungan kerja sama yang selama ini sudah berjalan dengan baik," ucap dia.

Berbeda dengan IIUM dan Binaskil Academy Malaysia. Ummat dalam kunjungannya, baru melakukan kerja sama yang telah ditandai dengan adanya kesepakatan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).

"Dalam kesepakatan ada beberapa rancangan kolaborasi yang akan dijalin, seperti konferensi internasional, kredit transfer, penelitian kolaborasi, kuliah tamu, dan juga tempat magang dan KKN-Dik internasional mahasiswa Ummat," ujarnya.

Dalam kegiatan kunjungan, Ummat juga menggelar seminar kecil yang menghadirkan pemateri handal dari muhammadiyah dengan mengangkat beragam pembahasan.

Adapun pemateri tersebut, antara lain, Dr. Arsyad Abd. Gani yang membahas internasionalisasi muhammadiyah sebagai jalan tengah menuju dunia yang damai dan lestari.

Kemudian, ada Dr. Syafril yang memperkenalkan konsep dan strategi dalam penerapan wisata halal di Lombok. Dr. Ibrahim Ali yang memaparkan tentang strategi keberlanjutan pembangunan sosial badan uaha milik desa, khusus di kawasan tambang emas di Kabupaten Sumbawa Barat.

Selanjutnya, Budy Wiryono yang memberikan materi tentang dampak kondisi global terhadap ketahanan pangan di NTB. Dr. Siti Hasanah yang menjelaskan tentang penguatan peraturan berbasis kearifan lokal dalam penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa. 

Ada juga materi tentang pola pendidikan yang berlandaskan Pancasila sebagai dasar bernegara oleh Dr. Muhammad Nizar. Kajian fenomenologi perkawinan anak di Lombok oleh Dr. Junaidin.

Strategi pendidikan kewarganegaraan dalam memperkokoh sikap patriotisme dan wawasan kebangsaan oleh Hafsah, dan perlindungan hak masyarakat adat melalui pelembagaan mediasi komunitas sebagai alternatif penyelesaian sengketa oleh Dr. Hilman.

Kegiatan lain di Malaysia, Arsyad bersama rombongan juga melaksanakan kunjungan terhadap mahasiswa Ummat yang sedang melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata pendidikan (KKN-Dik) Internasional.

Kepala Bagian Kerja Sama Ummat Asbah Ambalawi turut berharap adanya kegiatan kerja sama dengan universitas di Malaysia tersebut dapat menjadi sarana untuk memantik mahasiswa Ummat agar berani "Go International" dan menggelorakan program Kementerian Pendidikan tentang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

"Dengan semangat tersebut, kami berharap mobilitas ke depannya dapat melahirkan inovasi dan meningkatkan kualitas, kreatifitas dan imajinasi, khususnya di kalangan mahasiswa melalui program-program internasionalisasi ini," kata Asbah. (*)