Mataram, 14/4 (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi mengatakan, penundaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK/MA/SMALB hendaknya tidak membuat peserta berkecil hati, namun justru menambah persiapan dan kesiapan.
"Semoga para siswa diberi kemudahan dan kelulusan yang gemilang," kata gubernur dari kalangan ulama kharismatik itu, di Mataram, Minggu, ketika menanggapi kebijakan penundaan UN SMA/SMK/MA/SMALB di 11 provinsi di Indonesia, akibat keterlambatan pihak percetakan merampungkan tugasnya.
Tahun ini pencetakan bahan ujian UN dipercayakan kepada enam percetakan, namun hanya satu percetakan yakni Galia Printing Indonesia yang tugasnya menyebarkan soal di Indonesia Tengah yang mencakup 11 provinsi yang bermasalah. Jumlah siswa di 11 provinsi tersebut sebanyak 1,1 juta di 3.601 SMA/MA dan 1.508 SMK.
Untuk 22 provinsi lainnya tidak ada masalah, termasuk DKI sehingga tetap melaksanakan UN sesuai jadwal semua.
Gubernur NTB periode 2008-2013 itu mengaku ditelpon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh dan meminta maaf terkait adanya persoalan teknis yang menyebabkan jadwal UN tingkat SMA/MA/SMK/SMALB dan paket C di 11 provinsi, dari jadwal semula Senin (15/4).
Ke-11 provinsi itu yakni, Bali, NTB, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawasi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
"Kendala teknis itu yakni percetakan (Galia Printing Indonesia) yang menangani berkas untuk 11 provinsi (wilayah bagian tengah) tidak mampu melaksanakan tugasnya tepat waktu," ujar Zainul.
Karena itu, UN SMA/MA/SMK/SMALB yang sedianya dimulai hari Senin (15/4) hingga Kamis (18/4), ditunda menjadi Kamis (18/4) dan Jumat (19/4), Senin (22/4) dan Selasa (23/4).
Mata pelajaran tetap disesuaikan dengan jadwal hari pertama hingga hari keempat, yakni hari pertama Bahasa Indonesia untuk semua program.
Sementara mata pelajaran hari kedua yakni Fisika (program IPA), Ekonomi (program IPS), bahasa asing (program bahasa), dan tafsir (MA program keagamaan).
Sedangkan mata pelajaran untuk hari ketiga yakni matematika untuk semua program, dan mata pelajaran untuk hari keempat yakni Kimia (program IPA), Sosiologi (program IPS), Antropologi (program bahasa), dan fikih (MA program keagamaan).
Jam pelaksanaan UN tidak berubah, masih sama seperti yang dijadwalkan semula.
Pelaksanaan UN tahun ini mengacu kepada Prosedur Operasi Standar (POS) UN yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). POS UN itu mencakup jadwal dan peraturan lain seperti standar kelulusan dan tata tertib.
Bagi siswa yang sakit atau berhalangan hadir dapat mengikuti UN susulan yang diselenggarakan setelah pelaksanaan reguler sesuai jadwal.
Setiap ruang kelas terdapat 20 orang peserta dengan 20 paket soal yang berbeda, sehingga dapat menutup ruang contek.
UN untuk jenjang pendidikan SMA/MA/SMK serta Paket C itu jadwal pelaksanaannya bersamaan. Namun, UN SMA/SMK/MA formal dilaksanakan pagi, sementara ujian Paket C siang.
Dikpora NTB menetapkan peserta UN SMA/SMK/MA dan peserta ujian Paket C tahun 2013 sebanyak 59. 331 siswa.
Dari jumlah itu sebanyak 45.581 siswa merupakan peserta UN SMA/MA, dan sebanyak 13.750 siswa SMK yang tersebar di 10 kabupaten/kota di wilayah NTB.(*)