Polda Metro Jaya harap tindakan premanisme ta ada lagi

id Polda Metro Jaya,Premanisme,Debt collector

Polda Metro Jaya harap tindakan premanisme ta ada lagi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat diwawancarai di Jakarta, Rabu (22/2/2023) (ANTARA/Ilham Kausar)

Jakarta (ANTARA) -
Polda Metro Jaya berharap tindakan- terkait aksi premanisme tidak ada lagi di ibukota DKI Jakarta dan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. "Kami perlu sampaikan Polda Metro Jaya berkomitmen untuk membuat wilayah hukum Polda Metro Jaya menjadi  kondusif, " kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat ditemui di Jakarta, Rabu. Trunoyudo menambahkan terkait beredar video viral yang menjadi perhatian bersama tentang kegiatan jasa penagih utang (debt collector) sebenarnya sudah diatur undang-undang.
 
"Kita ketahui kegiatan (penagihan utang) itu diatur undang-undang namun tidak disertai dengan tindakan tindakan kekerasan, pengancaman, bahkan di situ terlihat adanya perbuatan yang tidak semestinya terhadap petugas seperti membentak-bentak," ucapnya.
 
Trunoyudo juga menjelaskan Kapolda Metro Jaya telah menyampaikan kepada seluruh jajaran polres untuk melakukan kegiatan pengentasan tindakan-tindakan premanisme. "Melakukan kegiatan-kegiatan rutin yang ditingkatkan untuk mengentaskan semua kekerasan-kekerasan yang dilakukan oleh preman," ucapnya.
 
Trunoyudo juga mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila mendapati atau mengalami tindakan yang bersifat kekerasan, pengancaman, perampasan, dan lainnya yang merupakan perbuatan melawan hukum segera hubungi pihak kepolisian.

Baca juga: Kapolda temukan 11 kendaraan bertangki modifikasi di SPBU
Baca juga: Polda NTB tetapkan 25 tersangka dari 18 kasus narkoba
 
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran merasa geram pada aksi semena-mena para penagih utang (debt collector) seperti membentak dan memaki kepada anggotanya saat menjalankan tugas di Jakarta.
 
"Darah saya mendidih, ketika lihat anggota dimaki-maki. Enggak ada lagi tempatnya, preman di Jakarta," kata Fadil dalam unggahan video Instagram pribadinya, di Jakarta, seperti dilihat di Jakarta, Rabu. Fadil juga meminta kepada jajarannya agar mereka ditindak tegas, sehingga ke depannya, dapat dipastikan tidak ada lagi menggunakan kekerasan dalam pekerjaannya.