Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Amalia Adininggar menyebutkan, kemajuan dalam memperluas investasi hijau di Indonesia masih terkendala.
"Terdapat dua kendala, yaitu kurangnya investasi dalam teknologi hijau dan kurangnya konsep keuangan hijau di Indonesia," ungkap Amalia dalam acara SPARK Indonesia Banking and Finance Summit 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Untuk mengatasi kedua kendala yang mengikat tersebut, harus dilakukan penurunan biaya untuk memperoleh teknologi hijau serta melakukan mobilisasi pembiayaan jangka panjang, pembiayaan hijau swasta, dan membuka pasar hijau.
Ia menyebutkan kurangnya investasi dalam teknologi hijau disebabkan perusahaan yang masih memandang manfaat marjinal dari mengadopsi teknologi hijau terlalu kecil. Padahal, teknologi hijau harus bisa dibiayai pula oleh swasta, sehingga tidak bisa terus mengandalkan pemerintah.
Kemudian kurangnya konsep ekonomi hijau di Indonesia antara lain disebabkan sektor keuangan Indonesia yang terlalu dangkal serta pembiayaan yang ada pun bersifat terlalu pendek untuk melayani sektor hijau.
Baca juga: Jasa konsultansi berperan penting dalam pembangunan nasional
Baca juga: Bappenas ajak PII bangun kota sesuai identitas nasional
Oleh karenanya saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menyamakan persepsi dan paradigma seluruh pihak agar tidak menganggap ekonomi hijau merupakan pengeluaran atau beban tambahan. Sebaliknya, Amalia menegaskan seluruh perusahaan maupun pihak sudah harus memandang ekonomi hijau sebagai peluang. "Ekonomi hijau merupakan investasi jangka panjang. Kalau kita tidak mulai dari sekarang, kita akan ketinggalan," tuturnya.
Maka dari itu, kata dia, seluruh pemangku kepentingan memerlukan paradigma yang sama untuk bisa mencerminkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah didasari oleh prinsip-prinsip ekonomi hijau .
Berita Terkait
Reformasi perlinsos diharapkan turunkan tingkat kemiskinan
Jumat, 29 Maret 2024 5:40
Bappenas gagas pemanfaatan data Regsosek
Kamis, 21 Maret 2024 5:45
Gerakan filantropi keagamaan tumbuh pesat 10 tahun terakhir
Kamis, 21 Maret 2024 5:12
Bappenas sebut Indeks Desa akan mulai diterapkan tahun 2025
Selasa, 5 Maret 2024 7:12
Ekonomi RI 2024 diprediksi tumbuh lebih kuat dibanding 2023
Rabu, 31 Januari 2024 20:11
Menteri PPN sebut pengelolaan risiko pembangunan perlu dilakukan bersama
Rabu, 31 Januari 2024 7:49
Menteri PPN sebut situasi kabinet baik-baik saja
Selasa, 30 Januari 2024 19:58
Ekonomi sirkular pilar utama menuju Indonesia Emas 2045
Rabu, 20 Desember 2023 8:23