TGB dukung Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014

Mataram (Antara Mataram) - TGH Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) dan masih menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga 2018, menyatakan mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) pada pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli 2014.

"Secara pribadi saya dukung Prabowo-Hatta, karena keduanya merupakan pemimpin yang tegas dan berani," kata TGB kepada wartawan, di Mataram, Kamis.

Gubernur NTB dua periode berturut-turut sejak 2008 dari kalangan ulama itu menyatakan mendukung Prabowo-Hatta, meskipun partai politik yang digelutinya yakni Partai Demokrat tidak memihak salah satu dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang bertarung pada Pilpres 2014.

Selain Prabowo-Hatta yang diusung Partai Gerindra, PKS, PPP, PAN serta Partai Golkar, juga ada pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), yang bertarung pada Pilpres 2014.

TGB yang juga masih menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTB sejak 2010 itu, merupakan tokoh sentral di wilayah NTB karena merupakan cucu dari pendiri organisasi Islam terbesar di NTB yakni Nahdlatul Wathan (NW).

"Saya dukung Prabowo-Hatta secara pribadi, bukan sebagai pimpinan partai di NTB. Memang dua orang calon presiden yang maju punya karakter dan kemampuan masing-masing, tapi saya dukung Prabowo karena beliau sosok pemimpin yang berani dan tegas," ujarnya.

Arus dukungan untuk Prabowo-Hatta di wilayah NTB semakin menguat jika dikait-kaitkan dengan reaksi kelompok masyarakat di wilayah pascapendaftaran pasangan capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada Sabtu (18/5), para pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Kader Hatta di wilayah NTB mendeklarasikan dukungan kepada Hatta Rajasa yang akan maju sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Calon Presiden Prabowo Subianto.

Deklarasi tersebut diwarnai dialog sesama kader Hatta yang mengarah kepada penyamaan persepsi tentang tujuan pembentukan Kader Hatta dan arah dukungan.

Kader Hatta di wilayah NTB belum lama terbentuk dan diketuai oleh Riduan Mas`ud, namun telah mencakup berbagai elemen organisasi mahasiswa dan kepemudaan.

Inisiator pembentukan Kader Hatta D A Malik pada momentum deklarasi dukungan itu mengatakan, Kader Hatta bukan gabungan orang-orang politik, namun kaum muda yang mendukung Hatta Rajasa untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia.

"Kami bukan orang politik, karena saya berprofesi pengacara, dan ada teman-teman yang berprofesi dosen dan mahasiswa. Tapi, kami menginginkan pemimpin yang berkualitas yang nantinya akan terus mendorong kemajuan pembangunan ekonomi, dan bidang lainnya yang mengarah kepada pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kader Hatta Wilayah NTB Riduan Mas`ud mengatakan, inisiasi pembentukan Kader Hatta cukup beralasan karena Hatta Rajasa merupakan pemimpin yang sarat pengalaman di pemerintahan yakni menempati beberapa jabatan menteri seperti Menristek, Menteri Perhubungan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan terakhir Menko Perekonomian.

Apalagi, bangsa Indonesia tengah membutuhkan pemimpin yang cerdas seperti Hatta Rajasa yang juga berkecimpung di kelompok cendekiawan muslim serta politikus ulung di Tanah Air yang relatif bersih dari catatan hukum.

"Potensi yang dimiliki Hatta Rajasa itu antara lain yang patut didukung dengan berbagai gagasan yang bersifat membangun. Itu sebabnya kami generasi muda NTB merasa perlu untuk mendukung Hatta," ujarnya.

Ke depan, kata Riduan, Kader Hatta NTB selalu siap mendampingi dan berkontribusi di bidang ekonomi dan sosial guna mendukung berbagai program pembangunan yang digalakkan Hatta Rajasa.

"Kami yakin dengan dukungan ini, NTB akan semakin maju hingga masa mendatang. Inilah antara lain alasan bagi kami untuk mendeklarasikan dukungan terhadap Hatta Rajasa," ujarnya.

Sedangkan akademisi yang juga memilih bergabung dalam Kader Hatta NTB Kazuani mengatakan, figur Hatta Rajasa bukan hanya sebagai tokoh politik semata, namun merupakan sosok cendekiawan muslim yang mumpuni dalam banyak hal, termasuk di bidang perekonomian.

"Kami bergabung ke Kader Hatta, bukan semata-mata kepentingan politik, tetapi lebih pada upaya pemberdayaan ekonomi menuju bangsa yang bermartabat, dan didukung generasi muda penerus bangsa yang tetap bersemangat mengisi kemajuan pembangunan," ujarnya. (*)