Dinsos meningkatkan pengawasan anak jalanan di Mataram selama Ramadhan

id anjal,Mataram,Dinsos,dinsos tingkatkan pengawasan, pengawasan anak jalanan, pengawasan gelandangan, tingkatkan pengawasa

Dinsos meningkatkan pengawasan anak jalanan di Mataram selama Ramadhan

Ilustrasi: salah satu kegiatan bimbingan dan edukasi kepada anak terlantar di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada akhir tahun 2022. (Foto: ANTARA/HO Dinsos Mataram)

Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak jalanan, gelandangan, dan pengemis selama bulan Ramadhan 1444 Hijriah, agar tidak mengganggu masyarakat.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Sudirman di Mataram, Senin, mengatakan, untuk pengawasan selama Ramadhan sebanyak 13 orang satgas sosial disiagakan pada sejumlah titik-titik rawan dan strategis anak jalanan, gelandangan, dan pengemis di kota ini.

"Selain ada yang siaga di titik rawan, satgas sosial juga ditugaskan melakukan patroli. Biasanya, saat puasa aktivitas anak jalanan, gelandangan, dan pengemis meningkat," katanya.

Untuk satgas sosial yang disiagakan itu, katanya, ditempatkan pada titik-titik strategis. Misalnya, di lampu-lampu merah dan pusat-pusat keramaian seperti di pusat perbelanjaan dan taman kota.

Pada titik rawan, katanya, pengawasan satgas dilakukan dengan tiga sif yakni sif pertama pukul 08.00 Wita-13.00 Wita, sif kedua pukul 13.00 Wita-18.00 Wita, dan sif ketiga pukul 18.00 Wita sampai 23.00 Wita.

"Semakin malam, potensi adanya anak jalanan, gelandangan, dan pengemis selama bulan puasa semakin banyak. Jadi petugas kita harus ekstra dalam melakukan pengawasan," katanya.

Menyinggung tentang pembangunan posko pada titik rawan, Sudirman mengatakan, posko pengaduan dan penanganan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis, tetap terpusat di Kantor Dinas Sosial.

"Kalau di tempat-tempat rawan kita tidak buat posko, tapi mengoptimalkan pengawasan oleh satgas," katanya.

Untuk memantau kinerja satgas ini, kata Sudirman, dilakukan melalui laporan dari grup "WhatsApp" dengan rentan waktu 10 menit sekali harus ada laporan terkini di masing-masing lokasi.

"Laporan ini sebelumnya kita berlakukan 20 menit sekali, tapi kini kita persingkat menjadi 10 menit sekali untuk mengoptimalkan kinerja pengawasan satgas," katanya.

Lebih jauh Sudirman mengatakan, aktivitas anak jalanan, gelandangan, dan pengemis yang perlu antisipasi dan diawasi di Kota Mataram saat ini adalah dari luar Kota Mataram.

"Kalau warga dari dalam kota, Insya Allah sudah tidak ada sebab kita sudah melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap keluarga yang terindikasi sering turun ke jalan," katanya.