New York (ANTARA) - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para pedagang tetap fokus pada masalah pasokan yang mengetat di beberapa bagian dunia dan data inflasi AS mengindikasikan kenaikan harga melambat.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei terangkat 1,3 dolar AS atau 1,75 persen, menjadi menetap di 75,67 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei bertambah 50 sen atau 0,63 persen, menjadi ditutup pada 79,77 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Pergerakan pasar didorong oleh kegugupan yang dipicu oleh gejolak di sektor perbankan secara umum telah mereda, dan pelaku minyak memperhatikan pengetatan pasokan. "Pedagang tetap fokus pada situasi di Kurdistan," karena "ekspor kawasan itu baru-baru ini dihentikan, dan produsen terpaksa menutup produksi di beberapa ladang minyak," kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire, Jumat (31/3/2023).
Untuk minggu ini, patokan minyak mentah AS melonjak 9,25 persen, sementara Brent naik 6,37 persen, berdasarkan kontrak bulan depan. Meskipun baru-baru ini naik, WTI dan Brent mencatat penurunan bulanan masing-masing 1,8 persen dan 4,9 persen, menurut Dow Jones Market Data.
Sementara itu, data pada Jumat (31/3/2023) menunjukkan indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve, naik 0,3 persen pada Februari dibandingkan dengan kenaikan 0,6 persen pada Januari dan lebih rendah ekspektasi para analis untuk kenaikan 0,4 persen.
Baca juga: Bappebti siapkan tiga opsi bursa minyak sawit mentah
Baca juga: Minyak naik didorong penghentian ekspor Kudistan
Tanda-tanda perlambatan inflasi cenderung mendukung harga minyak karena hal ini dapat menunjukkan kenaikan suku bunga yang kurang agresif dari Fed, mengangkat permintaan investor untuk aset-aset berisiko seperti komoditas dan ekuitas.
Dengan harga pulih dari posisi terendah baru-baru ini, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia kemungkinan akan tetap berpegang pada kesepakatan produksi yang ada pada pertemuan Senin (3/3/2023), kata sumber.
Berita Terkait
Harga minyak mentah naik, inflasi AS redakan ketakutan
Kamis, 13 Juli 2023 7:50
Harga minyak mentah melonjak seiring peningkatan optimisme pasar
Rabu, 12 Juli 2023 7:15
Harga minyak mentah turun karena ambil investor keuntungan
Selasa, 11 Juli 2023 8:28
Harga minyak mentah ditutup di tengah ekonomi positif
Jumat, 7 Juli 2023 6:19
Kekhawatiran permintaan imbangi pemotongan produksi baru
Selasa, 4 Juli 2023 7:57
Harga minyak berjangka melonjak dampak penurunan stok AS
Kamis, 29 Juni 2023 7:34
Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Senin
Selasa, 27 Juni 2023 5:59
Harga minyak mentah turun, khawatir atas permintaan naik
Sabtu, 24 Juni 2023 7:25