Bappebti siapkan tiga opsi bursa minyak sawit mentah

id Bappebti,Bursa cpo,Didid noordiatmoko

Bappebti siapkan tiga opsi bursa minyak sawit mentah

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko saat diskusi media di Jakarta, Jumat (31/3/2023). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didid Noordiatmoko mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga opsi untuk mewujudkan bursa crude palm oil/minyak sawit mentah (CPO) pada Juni 2023.

"Pertama bursa ini hanya melakukan pencatatan, pasarnya tidak bertemu di situ sehingga nanti akan dibuat harga rata-rata seperti bursa Rotterdam," ujar Didid saat diskusi media di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, hal itu tidak efektif membentuk harga karena hanya mencatat harga yang sudah terjadi saja. "Ini bukan yang kami inginkan tapi yang paling mudah," katanya. Lebih lanjut, opsi kedua adalah hanya 10 persen dari total ekspor CPO yang masuk dalam bursa. Didid menjelaskan pada 2022 total ekspor CPO mencapai 26 juta ton. Artinya, hanya 10 persen dari angka tersebut yang akan masuk dalam bursa.

Dari 10 persen tersebut, akan dijadikan price discovery di mana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk mendapatkan harga. Setelah itu, ditarik menjadi price reference atau harga acuan. "Jadi saya punya masukan, jadi sekitar 10 persen aja yang masuk bursa dan itu harganya akan ditarik untuk semuanya. Price reference-nya untuk semuanya tapi dihitung dari 10 persennya aja, tapi itu masih jadi perhatian buat kami," kata Didid.

Namun demikian, Didid mengatakan bahwa tantangannya adalah menentukan siapa yang masuk bursa CPO. Pihaknya masih harus membuat kajian lebih lanjut untuk menentukan opsi tersebut.

Didid menyampaikan opsi ketiga adalah seluruh CPO bisa masuk ke dalam bursa. Bappebti sendiri sampai saat ini masih terus mengkaji aturan mana yang bisa diterapkan pada bursa. Ia juga tidak menampik jika ke depannya akan ada alternatif lain untuk skema bursa CPO.

"Saya pikir ada jalan tol tapi ternyata belum dibangun, kami masih berusaha effort lah. Tentu kami akan menentukan di paruh pertama April ini, kami bisa menentukan jalannya seperti apa sehingga peraturannya bisa dibikin karena sekarang kami belum masuk ke peraturannya," kata Didid.

Baca juga: Xiaomi luncurkan Redmi Note 12 Series ramaikan bursa ponsel
Baca juga: Pemkab Lombok Utara menggelar bursa kerja untuk kurangi pengangguran


Didid berharap bursa CPO bisa rampung pada Juni 2023 seperti yang telah ditargetkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Menurutnya, aturan-aturan yang ada pada bursa CPO harus digarap dengan sangat teliti. Sebab, Didid tak ingin kehadiran bursa CPO malah membuat ekspor Indonesia jadi menurun.

"Jadi kami harus membuat kajian-kajian jangan sampai jadi hancur gara-gara kita ingin masuk ke bursa. Kalau pilihannya mau menghancurkan CPO, ya bursanya mending enggak jadi atau bursanya lah yang bertahap," ujarnya.