Jakarta (ANTARA) - BNI akan terus berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berupa perumahan, fasilitas umum, infrastruktur komersial, serta pusat-pusat bisnis. BNI berpotensi untuk menjadi bank yang memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur ataupun menyediakan pembiayaan lain, seperti kredit modal kerja, penyedia garansi, dan letter of credit (L/C).
“Kami berkomitmen untuk proaktif memberikan kontribusi positif pada proyek pemindahan Ibu Kota demi mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara merata. BNI melihat terdapat sejumlah potensi bisnis di ekosistem IKN yang dapat digarap BNI,” kata Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam keterangan resmi, Kamis.
BNI akan mendukung rencana pemerintah untuk membangun perumahan dinas dan hunian non-ASN tahap awal untuk sekitar 500.000 penduduk, 180.000 pekerja konstruksi, 1.900 tenaga ahli, dan 7.000 polisi & TNI.
Baca juga: BNI memperkuat layanan international banking optimalkan pasar di Afrika
Baca juga: BNI miliki peluang kembangkan potensi bisnis di Benua Afrika
Menurutnya, BNI juga akan ikut serta dalam pembangunan tahap awal IKN Nusantara dengan bekerja bersama kontraktor utama yang secara resmi telah ditunjuk oleh pemerintah Pada 2023, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp20,8 triliun untuk membangun IKN Nusantara dan naik menjadi Rp22,2 triliun pada 2023.
Pemerintah memperkirakan pembangunan IKN membutuhkan dana sebesar Rp466,04 triliun, di mana sebesar 54 persen dari dana yang disediakan akan berasal dari Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), 27 persen dari badan usaha, dan 19 persen melalui APBN. "Tentunya semua data tersebut adalah potensi yang sangat besar bagi kami perbankan untuk mengoptimalkan ceruk ekonomi baru ini," pungkas Okki.