DPR apresiasi Menpora selamatkan World Beach Games di Bali

id Menpora,Dito Ariotedjo,World Beach Games

DPR apresiasi Menpora selamatkan World Beach Games di Bali

Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih. ANTARA/HO-Humas DPR RI

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih (Demer) mengapresiasi langkah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo berhasil menyelamatkan penyelenggaraan World Beach Games pada 5—12 Agustus 2023 di Bali.

"Saya mengapresiasi langkah mas Menteri Dito Ariotedjo yang baru menjabat sebagai Menpora telah berhasil menyelamatkan penyelenggaraan World Beach Games dengan melakukan pertemuan antara Gubernur Bali Wayan Koster dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Demer menilai Menpora sebagai anak muda yang sangat gesit dan gerak cepat untuk menyelamatkan pesta olahraga berkelas dunia tersebut berjalan sukses di Pulau Dewata. Dampak pergelaran World Beach Games tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi berdampak luas, terutama bagi pariwisata dan lapangan kerja di Bali.

Ia menegaskan sebagai wakil rakyat akan mengawal penyelenggaraan olahraga itu hingga berjalan sukses sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Bali. "Jangan sampai Gubernur sekarang menyatakan mendukung, kemudian pada detik terakhir menolak seperti pada drawing Piala Dunia U-20," katanya menegaskan.

Sementara itu, Menpora Dito Ariotedjo mengatakan bahwa pertemuan bersama Gubernur Bali dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Bali untuk membahas agar World Beach Games pada tanggal 5—12 Agustus 2023 bisa terselenggara sukses di Pulau Dewata.

Baca juga: Menpora Dito Ariotedjo pikul harapan masyarakat olahraga
Baca juga: Indonesia kontingen terbesar kedua pada SEA Games dan APG 2023


"Alhamdulillah, sudah ada satu pertemuan dan juga kesepakatan bahwa Pemprov Bali dan Gubernur menyatakan 1.000 persen mendukung penyelenggaraan perhelatan dunia World Beach Games yang kedua ini," katanya.

Ia menegaskan bahwa yang terpenting dari pertemuan tersebut adalah menyamakan persepsi dan semangat untuk kelancaran penyelenggaraan serta dampak yang akan diperoleh Indonesia, khususnya Bali.