Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten menyediakan 26 layanan kesehatan terdiri atas rumah sakit dan puskesmas untuk mengobati penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).
"Kewajiban kita menyediakan pelayanan fasilitas kesehatan yang berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa ada stigma dan diskriminasi. Ini juga merupakan bagian dari pencegahan," kata Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam keterangan di Tangerang, Selasa.
Ia menyebut layanan kesehatan untuk mengobati penderita HIV/AIDS, yakni tiga rumah sakit pemerintah, lima rumah sakit swasta, dan 18 puskesmas Pemkot Tangerang Selatan juga menyediakan layanan viralload tes cepat molekuler yang tersedia di RSU Tangerang Selatan, Puskesmas Kampung Sawah, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Rawa Buntu, Puskesmas Pamulang, Puskesmas Pondok Jagung, dan Puskesmas Ciputat Timur.
Pemkot Tangerang Selatan juga mempunyai peraturan daerah (perda) terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS, sebagai bukti komitmen pemkot setempat dalam penanganan penyakit itu. "Ada Perda No.10 Tahun 2019 yang mengamanatkan agar pemerintah daerah dapat menanggulangi HIV/AIDS secara terpadu dan berkesinambungan serta bekerja sama dalam kerangka pencegahan, penindakan, koordinasi, dan monitoring, evaluasi," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dr. Allin Hendalin mengatakan mayoritas penderita HIV/AIDS karena perilaku seksual yang menyimpang, sedangkan pada umumnya penderita berusia produktif, 25 hingga 49 tahun
Ia menjelaskan pentingnya sosialisasi dan advokasi kebijakan program terkait dengan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS serta penyakit infeksi menular seksual lainnya.
Baca juga: Pemkab Lombok Barat menyediakan buku bahan ajar pencegahan HIV/AIDS
Baca juga: Pengidap HIV/AIDS di Tangerang di kalangan non profesional
Program yang dilakukan, di antaranya triple ninety-five, yakni 95 persen orang berisiko HIV/AIDS harus mengetahui statusnya, 95 persen yang mengetahui statusnya kemudian diobati, dan 95 persen yang mengetahui statusnya untuk kemudian diobati, harus tersupresi virusnya. "Kita juga ke depannya akan melakukan pelatihan untuk semua layanan di Puskesmas Tangerang Selatan," ujarnya.
Berita Terkait
IAC kirim banding guna batalkan paten Gilead
Jumat, 4 Oktober 2024 15:40
KPA Badung sosialisasikan pencegahan HIV/AIDS untuk generasi muda
Jumat, 7 Juni 2024 20:26
Dinkes Manggarai Barat catat 32 kasus baru HIV/AIDS tahun 2023
Rabu, 7 Februari 2024 19:24
PMJ meluncurkan aplikasi layanan kesehatan orang dengan HIV/AIDS
Jumat, 19 Januari 2024 4:59
Sebanyak 90 persen transmisi infeksi HIV dari ibu ke bayi
Rabu, 6 Desember 2023 6:59
Komunitas garda terdepan menuju Indonesia bebas AIDS 2030
Sabtu, 2 Desember 2023 14:34
Kemenkes pastikan pengobatan HIV/AIDS gratis
Rabu, 29 November 2023 5:56
OKP di Papua harus aktif sosialisasikan bahaya HIV/AIDS
Rabu, 8 November 2023 5:58