Selain penyambutan mahasiswa baru oleh civitas akademika Unhas, PPKMB Unhas kali ini menginisiasi gerakan Unhas Hijau dengan tagline “Selamatkan Bumi, Selamatkan Masa Depan”. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K) di Makassar, Minggu, mengatakan gerakan Unhas Hijau ini tidak hanya menyasar Unhas, tetapi juga di beberapa wilayah sekitar Unhas yang melibatkan mahasiswa baru. “Maba Unhas dihimbau untuk ikut menghijaukan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka,” jelas Prof Ruslin.
PKKMB merupakan suatu tahapan dalam menyiapkan mahasiswa baru Unhas untuk melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta katalis dalam lingkungan yang baru dan memberikan bekal untuk keberhasilan menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Lebih jauh Prof Ruslin menjelaskan bahwa gerakan Unhas Hijau dengan tagline “Selamatkan Bumi, Selamatkan Masa Depan” tak hadir begitu saja, melainkan ada sejarah panjang Unhas yang sejak dulu mengusung gerakan sebagai kampus hijau.
Hal tersebut diawali pada tahun 2006 dengan penanaman pohon oleh Presiden SBY yang sekaligus menandakan dimulainya gerakan Unhas sebagai kampus hijau. Kemudian pada tahun 2017 Unhas ditetapkan sebagai hutan kota dan menjadi satu-satunya hutan kota di wilayah Kota Makassar.
Sebagai hutan kota, Universitas Hasanuddin memiliki iklim yang berbeda dengan wilayah sekitarnya. Suhu udara di Unhas juga lebih rendah dengan kualitas udara yang lebih baik. Selain itu, kejadian hujan di wilayah Unhas sangat unik, terkadang terjadi perbedaan waktu datang hujan dibandingkan dengan wilayah lain sekitar Unhas yang masih terik.
Selain itu, menurut pantauan udara, Unhas memiliki pohon dengan kerapatan yang bervariasi dengan mayoritas terlihat sedang hingga tinggi. Kerapatan yang tinggi bisa ditemukan di beberapa titik, utamanya kawasan hutan kota Unhas.
Hutan kota Unhas memiliki nilai manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Makassar. Selain sebagai paru-paru kota, hutan kota juga memiliki nilai ekonomi, kesehatan, dan resapan air. Hutan kota Unhas juga bermanfaat mengurangi degradasi lingkungan kota yang diakibatkan oleh pembangunan. Selain mempunyai fungsi perbaikan lingkungan hidup, hutan kota juga memiliki nilai estetika.
Baca juga: Kampus inklusi fokus pada interaksi mahasiswa dan lingkungan
Baca juga: ABPPTSI NTB menggelar Muswil ke tahun 2023
Semakin banyaknya bangunan, keberadaan ruang terbuka hijau menjadi terbatas. Sehingga, juga ikut berpengaruh pada ketidakseimbangan ekosistem, seperti rusaknya fungsi resapan air dan lain-lain. “Sehingga, gerakan Unhas Hijau yang menjadi tema utama pada PKKMB 2023 ini sangat penting, guna menanamkan gerakan cinta lingkungan ke mahasiswa baru sejak hari pertama mereka diterima di kampus,” ujar Prof Ruslin.