Sebanyak 77 bayi dan balita di Aceh Barat terserang campak

id Penyakit Campak,Bahaya Tidak Imunisasi,Vaksin

Sebanyak 77 bayi dan balita di Aceh Barat terserang campak

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Azwar Liza, SKM. (FOTO ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

Meulaboh, Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mencatat sebanyak 77 orang bayi dan balita di daerah itu sepanjang Januari hingga September 2023, dilaporkan terserang penyakit campak.

“Penyebab terjangkit nya penyakit campak ini karena banyaknya bayi yang tidak dilakukan imunisasi sejak lahir, yaitu nol sampai 11 bulan,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Azwar Liza, SKM kepada ANTARA, Sabtu (2/9) malam di Meulaboh.

Ia menjelaskan pada tahun 2022, kasus campak di Kabupaten Aceh Barat mencapai 269 kasus. Umumnya, kata dia, bayi atau balita yang terserang penyakit campak, cenderung mengalami penyakit demam dan adanya ruam di bagian tubuh atau di bagian wajah.

Dijsebutkannya bahwa kebanyakan bayi atau balita yang terkena penyakit campak harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Menurut dia sebagian besar bayi atau balita yang terserang penyakit campak umumnya tidak pernah mendapatkan vaksinasi secara lengkap sejak lahir, atau di rentang waktu 0-11 bulan yang merupakan usia emas (golden age) bagi bayi untuk mendapatkan imunitas melalui vaksinasi. "Akibat tidak mendapatkan vaksinasi, maka umumnya bayi atau balita cenderung berpotensi terjangkit penyakit campak," katanya.

Ia menambahkan  kelompok masyarakat yang paling berbahaya terkena penyakit campak yaitu bagi ibu hamil, karena akan berdampak terhadap kandungan nya karena akan menyebabkan bayi yang lahir tidak akan terbentuk sempurna.

“Bagi ibu hamil yang terkena penyakit campak, maka bayi yang lahir akan cenderung lahir dengan kondisi cacat atau tidak sempurna. Bisa saja tidak ada tempurung kepala misalnya, atau cacat fisik lainnya,” katanya.

Selain itu, kata dia, kelompok berisiko lainnya yaitu bagi tenaga kesehatan yang sedang hamil yang menangani bayi lainnya yang tidak mendapatkan imunisasi atau sudah terkena penyakit campak, sehingga penularan nya sangat cepat.

Untuk itu, Dinkes Kabupaten Aceh Barat mengimbau kepada masyarakat agar segera melakukan vaksinasi kepada bayi dan balita, sehingga diharapkan imunitas bayi dan balita semakin kuat dari serangan virus berbahaya.

Baca juga: Dinas KP3 Medan vaksin 1.588 ekor hewan peliharaan
Baca juga: Cakupan vaksinasi HPV di Mataram mencapai 43,79 persen


Ia menyatakan campak merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus. Penularan penyakit tersebut umumnya terjadi melalui percikan air liur yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat ia bersin dan batuk. Siapa pun yang menghirup percikan liur tersebut akan tertular penyakit yang yang dapat mudah menular tersebut, demikian Azwar Liza.