Mataram (ANTARA) - Pentas Seni (pensi) Teater Tanah Baja Makassar, berhasil "membuka mata" penonton pada malam Festival Komunitas Seni Media (FKSM) 2023 di Taman Budaya Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (4/9).
Pertunjukan tersebut menampilkan seniman asal Makassar, Sulawesi Selatan, berkolaborasi dengan Studio Patodongi, dan Nara Inkubator.
Fantasi penonton saat pertunjukan terlihat saat cahaya lampu mulai menyoroti aktor.
"Wah keren sih, akhirnya bisa nonton Teater Tanah Baja dari Makassar secara langsung tanpa harus ke luar sana," kata Dafina, salah satu penonton pensi teater Tanah Baja.
Sutradara Rachmat Mustamin menyatakan, teater Tanah Baja diambil dari kamus Bahasa Ilagaligo, Baja artinya cahaya atau terang sehingga cahaya (baja) masuk dalam bagian pertunjukan pensi teater tersebut.
Dia juga mengatakan, pertunjukan teater malam ini merupakan cerita sejarah perebutan tanah warisan oleh kakak beradik pada masa pembantaian Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Bone yang di"visible"kan menjadi sebuah pensi teater.
"Lewat pertunjukan ini Saya mau membaca kenyataan atas hari ini karena saya percaya bahwa kita belajar sejarah bukan hanya untuk kita tahu masa lampau tapi supaya kita tahu penyebab kita bisa hidup hari ini," katanya.
Selain itu juga Rachmat mengharapkan supaya FKSM ini lebih membuka obrolan, karena banyak seniman di sini berkumpul dengan latar belakang yang berbeda, maka jika itu dikolaborasikan akan mewujudkan sebuah karya yang baru.