Sulbar jadikan desa Salletto zero ATS

id Putus sekolah Sulbar,anak putus sekolah,wajib belajar,stunting, kemiskinan,sulbar

Sulbar jadikan desa Salletto zero ATS

Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mentargetkan desa Salletto Kecamatan Simboro Kepulauan sebagai desa zero anak tidak sekolah (ATS) di Mamuju, Minggu (10/9/2023) ANTARA Foto/ M Faisal Hanapi

Mamuju (ANTARA) - Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mentargetkan desa Salletto Kecamatan Simboro Kepulauan sebagai desa zero anak tidak sekolah (ATS).

Kepala Diknas Sulbar, Mithar, di Mamuju, Minggu, mengatakan, pemerintah Sulbar akan berupaya agar Desa Salletto di Kabupaten Mamuju dapat terbebas dari ATS.

Ia mengatakan, dengan strategi tersebut, diharapkan dapat berpengaruh keseluruh desa lainnya di Mamuju, agar dapat zero ATS sehingga ATS di Sulbar dapat diturunkan.

"Pemerintah Sulbar, melibatkan pemerintah Kabupaten dan seluruh pihak sekolah dari tingkat SD,SMP dan SMA dan SMK serta pengawas sekolah kemudian kepala dusun di desa Salletto, untuk berkolaborasi menangani stunting," katanya.

Ia mengaku, optimis angka penderita stunting dapat diturunkan, sehingga kerjasama seluruh pihak di Mamuju sangat diharapkan menurunkan angka stunting.

Sebanyak 48 ribu orang atau 10,52 persen anak di Sulbar mengalami putus sekolah berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif mengatakan, anak mengalami putus sekolah tersebut menjadi permasalahan pembangunan yang dihadapi pemerintah di Sulbar.

Anak putus sekolah tersebut disebabkan berbagai faktor diantaranya karena pola pikir masyarakat yang menilai pendidikan bukan hal penting, kemudian ketidakmampuan ekonominya, serta minimnya dukungan anggaran pemerintah.

Menurut Gubernur, dampak dari tingginya anak putus sekolah di Sulbar mengakibatkan tingginya pernikahan anak usia dini serta masalah stunting dan kemiskinan ekstrim yang menambah permasalahan pembangunan di Sulbar.

Baca juga: Sulbar dukung Majene kembangkan wisata
Baca juga: Sulbar rancang sekolah berbasis "boarding school"


"Permasalahan anak putus sekolah akan berupaya diselesaikan pemerintah, karena dapat mengakibatkan masalah pembangunan lainnya tersebut," katanya.