Mataram (ANTARA) - Wisatawan asing mendominasi kunjungan ke sentra kerajinan kain tenun di Sukarara, Jonggat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
"Akhir-akhir ini pengunjung yang datang dominan berasal dari berbagai mancanegara, seperti Spanyol, Prancis, Australia, Amerika Serikat dan Inggris," kata pemandu di Rumah Songket Patuh Cooperative Sukarara, Rabu.
Ia menambahkan setiap harinya, penjualan produksi dan aksesoris tenun tersebut bisa tembus antara 120 sampai 200 unit. "Kebanyakan yangg terjual adalah tenun ikat," katanya.
Sedangkan jumlah pengunjung ke kawasan itu sendiri, kata dia, rata-rata 100 orang pada hari biasa, sedangkan pada hari libur bisa tembus ke angka 750 orang.
Di bagian lain, menyebutkan rumah songket saat ini memiliki 7 perajin dan bisa menghasilkan satu kain songket.
"Selain itu, kami juga bekerja sama dengan perajin sekitarnya untuk memproduksi songket dan aksesoris," katanya.
Motif dari kain tenun atau songket tersebut, ditambahkan, terdiri dari seperti Alang Kumbung (tempat padi), Subhanale (subhanallah), wayang, ular naga, dan semanggi," kata Farniwati, penenun di rumah songket.