Mataram (ANTARA) - Wisatawan asing mendominasi kunjungan ke sentra kerajinan kain tenun di Sukarara, Jonggat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
"Akhir-akhir ini pengunjung yang datang dominan berasal dari berbagai mancanegara, seperti Spanyol, Prancis, Australia, Amerika Serikat dan Inggris," kata pemandu di Rumah Songket Patuh Cooperative Sukarara, Rabu.
Ia menambahkan setiap harinya, penjualan produksi dan aksesoris tenun tersebut bisa tembus antara 120 sampai 200 unit. "Kebanyakan yangg terjual adalah tenun ikat," katanya.
Sedangkan jumlah pengunjung ke kawasan itu sendiri, kata dia, rata-rata 100 orang pada hari biasa, sedangkan pada hari libur bisa tembus ke angka 750 orang.
Di bagian lain, menyebutkan rumah songket saat ini memiliki 7 perajin dan bisa menghasilkan satu kain songket.
"Selain itu, kami juga bekerja sama dengan perajin sekitarnya untuk memproduksi songket dan aksesoris," katanya.
Motif dari kain tenun atau songket tersebut, ditambahkan, terdiri dari seperti Alang Kumbung (tempat padi), Subhanale (subhanallah), wayang, ular naga, dan semanggi," kata Farniwati, penenun di rumah songket.
Berita Terkait
Ketika ribuan warga Sukarara Lombok Tengah menenun massal
Kamis, 13 Juli 2023 14:30
Pemkab Lombok Tengah membukukan rekor MURI Festival "Jelo Nyesek"
Kamis, 13 Juli 2023 13:17
Pemkab Lombok Tengah menetapkan Sukarara jadi desa bisnis inklusif
Rabu, 24 Mei 2023 14:05
Desa wisata tenun di Lombok Tengah siap menerima wisatawan WSBK 2022
Kamis, 27 Oktober 2022 16:53
Desa Wisata Tenun Sukarara masih minim pengunjung
Rabu, 7 September 2022 7:45
Berkat Kampung Sehat, UMKM tenun di Sukarara mulai hidup
Senin, 15 Maret 2021 20:15
Kades Sukarara: waspada anjing liar
Selasa, 26 September 2023 16:54
Desa Sukarara terancam kekeringan
Selasa, 26 September 2023 16:39