NTB masuk "road map" rumput laut nasional

id Rumput Laut

NTB masuk "road map" rumput laut nasional

Ilustrasi - Sejumlah perempuan menyortir rumput laut hasil panen mereka di Dusun Srewe, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, selong,Lombok Timur, NTB. (ANTARA Foto) (1)

"Akhir Maret 2016, akan keluar Peraturan Presiden tentang `road map` rumput laut nasional tersebut"
Mataram (Antara NTB) - Kementerian Kelautan dan Perikanan memasukkan Nusa Tenggara Barat dalam "road map" rumput laut nasional sebagai acuan dalam pengembangan industri pengolahan komoditas tersebut.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi di Sumbawa, NTB, Rabu, mengatakan "road map" rumput laut nasional tersebut disusun bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian.

"Akhir Maret 2016, akan keluar Peraturan Presiden tentang `road map` rumput laut nasional tersebut," katanya usai mengunjungi sentra produksi rumput laut di Desa Mapin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa bersama 11 anggota Komisi IV DPR RI.

Ia mengatakan NTB akan masuk menjadi salah satu kawasan perhatian nasional di bidang rumput laut.

Bahkan, dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP, anggaran untuk NTB pada 2016 sekitar Rp26 miliar hingga Rp30 miliar, dan khusus untuk Kabupaten Sumbawa Rp4,6 miliar.

"Atas rekomendasi dari Komisi IV DPR RI, anggaran tersebut bisa ditambah," ujarnya.

NTB, kata dia, merupakan salah satu provinsi yang memang diusulkan menjadi sentra rumput laut nasional karena produksinya yang terus meningkat setiap tahunnya.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB, capaian produksi rumput laut pada 2012 sebanyak 657.700 ton, meningkat menjadi 756.355 ton, pada 2013, dan meningkat lagi menjadi 770.374 ton pada 2014.

Adapun target produksi rumput laut hingga 2018 mencapai 1 juta ton dengan nilai ekonomi mencapai 2.000 miliar dengan jumlah serapan tenaga kerja sebanyak 37.000 orang.

KKP, kata Brahmantya, akan terus mendukung upaya pengembangan budi daya rumput laut di NTB.

Khusus di Sumbawa, sebagai sentra produksi terbesar, KKP mendukung pembangunan pabrik pengolahan rumput laut di Plampang, yang dekat dengan sentra produksi bahan baku, sehingga efisien.

"Tahun ini kami akan memberikan bantuan `cold storage` dan beberapa bantuan peralatan untuk mendukung industri pengolahan rumput laut di Sumbawa," katanya. (*)