Bandung (ANTARA) - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Husin, menilai pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, perlu memasifkan transportasi dari dan ke bandara.
Husin saat diwawancarai di Bandung, Senin, menjelaskan, setelah ada langkah penutupan Bandara Husein Sastranegara, malah banyak warga yang memilih terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma, alih-alih ke BIJB Kertajati.
"Kami komisi III itu beberapa kali mengevaluasi BIJB, di antaranya kalau dulu memang karena Bandara Husein belum ditutup, sekarang kan sudah, masalah selanjutnya adalah rupanya Husein ditutup itu tidak 100 persen orang ke BIJB malah banyak orang yang ke Halim sampai hari ini," kata Husin.
Maka dari itu ia meminta kepada pemerintah provinsi untuk segera menyediakan transportasi yang masif guna memudahkan masyarakat menuju Bandara BIJB kertajati dan ia meminta agar masyarakat turut mendukung penerbangan di Bandara BIJB sebagai bagian dari mendukung pemerintah.
Dengan beberapa hari BIJB Kertajati akan beroperasi penuh pada 29 Oktober 2023, Husin menilai gerakan-gerakan yang ada belum terasa akan memberikan kemajuan bagi BIJB Kertajati.
"Ya sebenarnya kita memohon kepada masyarakat Jawa Barat paling tidak karena ini kebanggaan kita Jabar walau pun Halim lebih dekat misalnya masyarakat juga harus memilih Kertajati. Gerakannya belum kelihatan, harusnya antusiasme orang yang dulu terbang di Husein itu beralih ke Kertajati, jadi gerakannya belum kelihatan masif begitu," ucapnya.
Terkait dengan Bandara Halim, Husin menyarankan agar fasilitas tersebut dilakukan evaluasi, karena seperti Husein Sastranegara di Kota Bandung, Bandara Halim Perdana Kusuma juga merupakan fasilitas milik TNI AU.
"Saran kita waktu itu Halim (juga) ditutup, karena Halim sama dengan Husein posisinya, ini kan bandara logistik TNI. Nah ketika nanti pilihannya Cengkareng mungkin orang lebih memilih Kertajati lewat Cisumdawu, tapi kalau masih ada Halim orang merasa lebih dekat ke Halim dan lebih simpel. Itu evaluasi kita waktu itu Husein ditutup Halim dievaluasi, kembalikan fungsinya ke Angkatan Udara," ungkap Husin.
Ditanya kemungkinan Komisi III DPRD Jabar mengusulkan agar Bandara Halim Perdana Kusumah ditutup secara resmi, Husin mengatakan sejauh ini belum mengusulkan secara resmi terkait usulan tersebut.
"Belum, kalau Husein kan sudah. Nah rupanya hari ini kita lihat penerbangan Kertajati rupanya belum maksimal, padahal Huseinnya sudah ditutup, rupanya orang milihnya ke Halim karena melalui Tol Cipularang, padahal kalau secara waktu, sebetulnya Kertajati lewat Cisumdawu itu lebih cepat, karenanya infrastruktur kita khususnya transportasi harus baik," tuturnya.
Pada 29 Oktober 2023, seluruh pesawat bermesin jet dari Bandara Husein Sastranegara akan dipindahkan ke BIJB Kertajati seiring dengan kepastian operasional penuhnya fasilitas tersebut.
Baca juga: Kenaikan subsidi pacu masyarakat gunakan transportasi massal
Baca juga: GDPS kembangkan teknologi sirkulasi udara angkutan massal
Pada 29 Oktober 2023, akan ada tujuh rute penerbangan pesawat jet yang pindah dari Bandara Husein ke Kertajati, yakni penerbangan dari dan menuju Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang, maskapai yang melayani penerbangan AirAsia, Super Air Jet hingga Citilink. Operator bandara menjadwalkan rute beroperasi setiap hari.