Bandarlampung (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umun (KPU) meyakini bahwa pemilihan presiden (Pilpres) dua putaran tidak akan menurunkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.
"Kami optimistis partisipasi pemilih pada pilpres apabila terjadi putaran kedua tetap tinggi atau minimal sama dengan pilpres putaran pertama," kata Anggota KPU Provinsi Lampung Antoniyus Cahyalana, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa KPU akan terus berupaya mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pemilu mendatang baik di putaran pertama maupun putaran kedua.
“Waktu dari pilpres putaran pertama ke putaran kedua masih memungkinkan bagi KPU untuk mengajak masyarakat berpartisipasi,” kata dia.
Namun, anggota KPU Provinsi Lampung tersebut juga mengatakan bahwa tingkat partisipasi pemilih pada putaran kedua kemungkinan akan dipengaruhi sosok pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang terpilih ditahap berikutnya.
“Berpengaruh atau tidaknya bisa saja tergantung pada situasi. Karena nanti tersisa dua pasangan dan menjadi penentu kemenangan, mungkin para kandidat akan berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan para pemilih untuk datang ke tps,” katanya.
Namun begitu, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan akan ada juga masyarakat atau pemilih yang merasa apatis apabila pasangan capres-cawapres yang diunggulkan kalah pada pilpres putaran pertama, sehingga mereka enggan memilih di putaran kedua.
"Tetapi kami yakin dua kandidat yang lolos ke putaran kedua juga akan berupaya semaksimal mungkin untuk menang dengan meyakinkan pemilih. Karena ini putaran terakhir head to head, jadi mereka berusaha meyakinkan konstituennya, kalau KPU secara teknis meyakinkan pemilih bahwa hak pilih harus disalurkan jika ingin terpilih pemimpin yang punya visi yang sesuai keinginan masyarakat," kata dia.
Baca juga: Polres dan PWI Pamekasan bersinergi wujudkan pemilu damai
Baca juga: Wamenkominfo Nezer mengajak semua pihak antisipasi kekacauan informasi Pemilu
KPU Lampung pada Pemilu 2024 berupaya mencapai target sebesar 79,5 persen dan pada Pilpres 2019 tingkat partisipasi pemilih di provinsi ini sebesar 80,60 persen.