"Sebenarnya niat kami silaturahim kepada bapak ibu semua adalah ingin mengajak untuk semuanya, mengajak ke sanak saudara, tetangga semua untuk datang ke TPS nanti di Pemilu 14 Februari 2024," kata Kaesang dalam pertemuan silaturahim dengan komunitas warga Tionghoa di Medan, Sumut, Minggu.
Kaesang menegaskan, dirinya datang bukan untuk mengajak masyarakat di Medan memilih pasangan calon presiden yang saat ini berkontestasi, seperti Ganjar, Prabowo, maupun Anies.
Putra bungsu Presiden itu menyerahkan sepenuhnya pilihan masyarakat sesuai hati nurani masing-masing.
"Saya enggak minta untuk bapak ibu mengajak pilih Pak Ganjar, Pak Prabowo maupun Pak Anies monggo itu kan hati masing-masing," ujarnya.
Maski demikian, lanjut Kaesang, PSI sudah mendeklarasikan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka.
"Kami balikkan lagi ke hati masing-masing yang penting tidak golput itu hal yang harus kami tekankan jangan sampe tingkat golput ini khususnya di Kota Medan jangan sampe tinggi," katanya.
Kaesang menyoroti angka golput di Medan yang menurutnya tinggi yakni 35 sampai 36 persen dari jumlah daftar pemilih tetap(DPT).
Ia berharap pada pemilu ini tingkat pemilih di Kota Medan khususnya dengan dukungan semua kader partai yang tergabung dalam komunitas warga Tionghoa dapat meningkatkan jumlah pemilih mencapai 50 persen.
"Pemilu hari ini bisa 50-60 persen," ujarnya.
Safari politik Kaesang Pangarep bertemu dengan warga Tionghoa yang tergabung dalam sejumlah komunitas di antara Komunitas Indonesia Tionghoa (KITA), Komunitas Satu Hati. Anggota komunitas tersebut berasal dari partai berbeda-beda, atau lintas partai.
Untuk itu Kaesang berharap komunitas Tionghoa lintas partai tersebut dapat bersama-sama mendorong masyarakat untuk datang ke TPS saat pemilihan.
"Walaupun tadi mengkampanyekan untuk PDIP, Nasdem, Gerindra, Golkar ya enggak masalah, yang penting partisipasi masyarakat untuk melek akan Pemilu di 2024 tersadarkan," katanya.
Tingginya angka golput di Medan diungkap oleh Ketua Komunitas Indonesia Tionghoa Eddy Sugandi. Menurut Eddy, kondisi tersebut sudah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu, bahkan sebelum Bobby Nasution berkontestasi di Medan. Salah satu penyebab tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin daerah, terlebih kejadian tangkap tangan sejumlah Wali Kota Medan, salah satunya Dzulmi Eldin.
"Selama berpuluh-puluh tahun kami mengalami tingkat paling rendah di Indonesia. DPT tahun 2019 kurang lebih 1,9 juta, pemilih 36 persen hampir 40 persen, dulu sebelumnya di bawah 40 persen, terendah di Indonesia," kata Eddy.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut melakukan safari politik ke Medan, Sumut bersama DPP PSI bertujuan untuk memenangkan PSI dan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming pada Pemilu 2024.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni yang ikut dalam rombongan mengatakan Kaesang pekan ini melakukan safari politik ke Medan, Sumut, 12-13 November.
"Pagi ini sampai dengan Selasa, Mas Kaesang dan saya akan ada di Medan. Kami akan menyapa rakyat Medan, melakukan konsolidasi, mengumpulkan seluruh pengurus dan calon anggota legislatif se-Sumut," kata Raja Juli.
Dia menjelaskan, selama tiga hari ke depan, selain melakukan konsolidasi, Kaesang dan rombongan juga akan bertemu dengan berbagai komunitas, influencer dan content creator, kelompok antar-agama dan etnis di Medan
"Selain memastikan kemenangan PSI di Sumut, kami juga ingin memastikan Pak Prabowo dan Gibran menang telak di Sumut," kata Wakil Menteri ATR,/BPR itu.
Baca juga: PSI tak ikut campur urusan Gibran dengan PDIP
Baca juga: Ketum PSI Kaesang minta warga NTT mencoblos di Pemilu 2024
Sebagaimana diketahui, sejak menjabat sebagai Ketua Umum PSI, Kaesang gencar melakukan safari politik ke sejumlah daerah di Tanah Air. Sebelum ke Medan, Kaesang juga melakukan safari politik di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Manado(Sulawesi Utara), Bandung(Jawa Barat) dan beberapa daerah di Jawa dan Jakarta.
Diketahui, pada Pemilu 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf berhasil meraih 3.936.515 suara atau di Sumatera Utara, unggul dari pasangan Prabowo-Sandi sebesar dengan 3.587.786 suara.