Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menegaskan bahwa beroperasinya bandar udara harus dimanfaatkan menjadi peluang untuk memajukan sektor usaha jasa seperti pariwisata, hotel hingga restoran.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan dengan beroperasinya bandar udara, bagi Kota Kediri tentunya akan menjadi jujukan/tujuan para pengunjung dari daerah lain untuk singgah. Sebagai kota yang mengunggulkan sektor perdagangan dan pelayanan, Kota Kediri memiliki potensi pertumbuhan ekonomi, terutama dalam bidang meeting, incentive, convention and exhibition (MICE), kuliner, dan objek wisata, karena itu perlu perhatian lebih pada pengembangan sektor-sektor tersebut.
"Alhamdulillah, para pelaku usaha pun mulai berinvestasi dan mengembangkan bisnis di Kota Kediri," katanya di Kediri, Selasa.
Dalam acara sosialisasi standarisasi pelaku usaha jasa pariwisata hotel dan restoran di sebuah kafe wilayah Kediri tersebut, Zanariah
mengatakan ketika orang yang datang ke Kota Kediri pasti sudah memiliki ekspektasi besar dan sangat mengharapkan pelayanan terbaik, maka pelaku usaha khususnya hotel dan restoran harus menyamakan persepsi dalam membangun pariwisata Kota Kediri yang berkualitas dan maju.
"Caranya adalah dengan menjalankan standard operasional procedur, standar pelayanan, dan melengkapi perizinan secara utuh serta terverifikasi sesuai arahan dari Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif," kata dia.
Dirinya juga juga mengingatkan apabila para pelaku usaha hotel dan restoran hendak mengurus perizinan bisa melalui DPM PTSP Kota Kediri ataupun di Mall Pelayanan Publik Kota Kediri yang sudah didirikan di pusat perbelanjaan.
Ia berharap semua gedung di Kota Kediri sudah bersertifikat layak fungsi, sebab akhir tahun 2023 ini kota ini akan menjadi hub dengan rencana beroperasinya Bandara Internasional Dhoho. Dengan adanya sertifikat atau stiker hologram SLF di gedung hotel, mall dan bangunan publik menjadi salah satu pelayanan pada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sementara itu, Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachrie Ahmad mengatakan telah ada kesepakatan antara Pemerintah Kota Kediri dengan pelaku usaha hotel dan restoran untuk mematuhi peraturan perizinan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca juga: Polisi membantu proses evakuasi pesawat Tariku di Nabire-Papua
Baca juga: Damri menguji coba rute Stasiun KA Cepat Halim-Bandara Soetta
"Dengan melengkapi perizinan dan mencukupi segala SOP yang ada, hal itu dapat menyebabkan usaha mereka menjadi rujukan para pengunjung dari luar Kota Kediri," kata dia.
Acara ini dihadiri pelaku usaha hotel dan restoran di Kota Kediri. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Hariyanto.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56